Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Aksi Mba Rara "Sang Pawang Hujan" Menggeser Harga Minyak Goreng

21 Maret 2022   13:51 Diperbarui: 21 Maret 2022   13:58 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita yang memiliki nama panjang Rara Istiati Wulandari tersebut mengaku belajar tentang mistis dari keluarganya. Meskipun Rara beragama Islam sejak lahir, namun ia telah dikenakan oleh ayahnya tentang hal-hal spiritual sedari kecil, oleh sebab itu ia mengaku terlahir sebagai indigo. 

Bahkan ia sudah menjadi pawang hujan pada saat usianya belum genap 9 tahun. Kini Mba Rara bermukim di salah satu apartemen di bali. Ia membuka praktek pawang hujan, ramalan tarot, mediasi dan hipnoterapi. 

Dalam kesempatan lain ia mengaku kenal dekat dengan Menteri BUMN Erik Tohir dan pernah beberapa kali diundang di acara-acara kenegaraan. Bahkan konon Mba Rara ikut serta "mengamankan" upacara pelantikan presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

Fenomena Mba Rara mengingatkan kita akan ritual yang belum lama dilakukan juga oleh pemerintah pada saat meresmikan Ibukota Nusantara. Upacara peresmian berbau klenik tersebut juga sempat menggemparkan seantero Indonesia karna tidak sejalan dengan mimpi-mimpi pemerintah yang katanya akan membawa Indonesia ke arah kemajuan teknologi. 

Namun kehebohan itu tak berlangsung lama, masyarakat kita mudah lupa dan hanya bereaksi di awal-awal kejadian. Bahkan sebagian besar justru malah memaklumi hal tersebut sebagai kearifan lokal (local wisdom). Padahal jelas dalam agama Islam hal tersebut menyalahi prinsip-prinsip akidah.

Menurut budayawan Jawa, Prapto Yuwono; sekitar 80% masyarakat Indonesia masih memiliki pola pikir irrasional. Sisanya adalah masyarakat perkotaan yang mengedepankan rasionalitas. 

Namun "sialnya" pola pikir irrasional tersebut kini juga dipertontonkan oleh para petinggi negara. Hal itu dibuktikan dengan ritual-ritual klenik yang diselenggarakan oleh sebagian mereka. 

Tidak hanya dalam hal mistis, pola pikir irrasional para petinggi negara juga mereka terapkan dalam menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah. 

Membuka akses bagi turis asing saat covid sedang tinggi-tingginya, melanjutkan pembangunan ibukota saat ekonomi negara sedang terseok-seok dan mencabut HET (harga eceran tertinggi) minyak goreng pada saat langka-langkanya padahal Indonesia dikenal sebagai negara penghasil CPO terbesar di dunia. Ajaibnya beberapa jam setelah HET dicabut pemerintah, produk minyak goreng membanjiri toko-toko swalayan.

Masyarakat pun dibuat susah, para cerdik cendekia merasa rasionalitas mereka seolah dikangkangi oleh tingkah laku para petinggi negara. Namun anehnya, pada musim-musim pemilu masyarakat justru memilih partai tempat para pejabat tersebut berasal dengan menggadaikan suara-suara mereka demi beberapa lembar uang atau paket sembako. Lagu-lagi rasionalitas masyarakat awam tidak berdaya melawan irrasionalitas kepentingan para politikus.

Sosok Mba Rara kini berhasil membelalakkan mata dunia melalui sisi irrasional yang dipertontonkannya. Dipertontonkan pula oleh para pejabat negeri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun