Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

My Journey at Singapore (Part 1)

20 Maret 2022   16:03 Diperbarui: 20 Maret 2022   16:30 1002
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar; Suasana menuju stasiun MRT (Doc Pribadi)

Itu berarti bahwa segi spiritual, moralitas, sosial dan rasional semuanya perlu mendapatkan porsi yang tepat dalam proses pendidikan generasi muda. Sehingga pendidikan bukan hanya berfokus pada peningkatan kognitif saja tetapi juga emosi, rohani, hidup bermasyarakat dan lain-lain.

Pendidikan di Singapura sangat memperhatikan perkembangan anak (baca:psikologi anak). Sehingga setiap jenjangnya disesuaikan dengan tahapan psikologi perkembangan siswa. 

Hal itu menyebabkan jenjang pendidikan di Singapura cukup banyak, meskipun secara waktu tetap sama dengan negara lain pada umumnya. Sebagai contoh di Singapura misalnya peserta didik di berikan metode pelajaran menulis sambil mendengarkan musik pada saat mereka memasuki SD kelas 1 dan itu disesuaikan dengan perkembangan usia mereka.

Gambar: Jenjang Pendidikan di Singapura (Sumber; File Pribadi)
Gambar: Jenjang Pendidikan di Singapura (Sumber; File Pribadi)
Demikianlah sekelumit penjelasan tentang bagaimana pendidikan di Singapura, hal yang membuat saya sangat excited ketika ditawari berkunjung kesana. 

Kembali ke cerita saya, setelah saya dan rombongan berhasil lolos dari pemeriksaan imigrasi bandara kami pun bergegas untuk melanjutkan ke destinasi pertama kami. Destinasi yang nantinya akan membuat saya berdecak kagum akan sistem pendidikan di Singapura khususnya pendidikan agama Islam yang ada disana.

*Kehidupan bawah tanah di Singapura*


Keluar dari area bandara rombongan kamipun dipecah menjadi 2, rombongan siswa berserta guru pemandunya langsung menuju ke hotel, sementara tim saya akan langsung melakukan studi banding ke destinasi yang menjadi tujuan utama kami. 

Setelah memastikan rombongan siswa berangkat dengan bus carteran kami, saya langsung mengecek ke GMaps yang ada di smartphone dan mencari arah menuju kawasan Lor Geylang. Ternyata jarak antara bandara ke lokasi tujuan kami hanya sekitar 15 kilometer ke arah timur.

Berkunjung ke Singapura sangatlah sayang jika tidak mencoba alat transportasi publiknya, selain pendidikan, sistem transportasi publik di Singapura termasuk yang terbaik di Asia. 

Hal itu dikarenakan luas wilayah negara Singapura yang kecil sehingga untuk menghindari problem kemacetan pemerintah Singapura menyediakan transportasi umum yang aman, nyaman, cepat dan tepat. Masyarakat pun dibuat tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan transportasi publik tersebut jika ingin ke suatu tempat. 

Alasannya adalah prosedur untuk memiliki mobil pribadi disana tidak semudah di Indonesia. Jikapun berhasil memiliki, pajak kendaraan yang ditetapkan oleh pemerintah cukup tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun