Membaca buku bagi anak, memberikan dampak yang sangat besar dalam perkembangannya. Selain memperkaya kosakata, kegiatan membaca juga dapat mengasah serta melatih keterampilan berbicara bahkan mampu membentuk karakter buah hati
Tetapi menumbuhkan minat baca anak tidak bisa dilakukan secara instan, butuh proses dan waktu yg panjang. Bisa dimulai sejak anak masih di dalm kandungan. Karna sejatinya indera yang pertama kali berfungsi bagi janin yaitu pendengarnya. Jadi kita bisa menstimulus janin tersebut agar terbiasa mendengar rangkaian kata-kata dengan membacakan Al-Qur'an atau sirah nabawiyah.
Setelah buah hati lahir, tentunya kita sebagai orangtua ingin anak kita tumbuh dalam lingkungan yang baik. Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang peduli terhadap ilmu, hal ini ditandai dengan adanya budaya membaca di keluarga. Budaya membaca akan membuat anak-anak kita cinta terhadap ilmu, memuliakan orang-orang berilmu serta memiliki kehausan terhadap buku.
Alhamdulilah...dengan pertolongan Allah dan upaya pembiasaan yang kami lakukan, kini kedua anak kami memiliki kecintaan yang besar terhadap buku. Buku bagi mereka layaknya harta karun.Â
Setiap kali kami membelikan buku bacaan yang baru kepada mereka, kegembiraan keduanya membuncah. Tanpa basa-basi mereka langsung ingin membukanya segera, walaupun memang anak kami yang paling kecil belum sepenuhnya memahami apa yang ia baca, ia baru sekedar tertarik dengan visualnya saja, namun setidaknya kami berusaha menanamkan kecintaan ia terhadap buku.
Berbeda dengan adiknya, Maryam kini sudah bisa membaca. Di usianya yang belum genap 5 tahun ia sudah bisa membaca layaknya anak SD. Dia suka sekali membaca, setiap kali makan, ia ingin sambil dibacakan cerita. Layaknya anak kecil, ia suka buku yang bergambar dengan teks cerita yang tidak terlalu banyak. Ia lahap sendiri buku tersebut, sesekali ia bertanya jika ada kosakata yang tak ia pahami maksudnya.
Dalam tulisan ini, kami ingin coba sharing menurut pengalaman yang kami lakukan apa saja kiranya yang kita usahakan sebagai orangtua dalam menciptakan budaya membaca di rumah kita. Yaitu antara lain;
1. Sediakan bahan bacaan anak sesuai usianya bisa berupa buku cerita, majalah, poster, atau komik. Tentunya bacaan-bacaan tersebut sudah kita filter terlebih dahulu kontennya.
2. Berikan keteladanan kepada anak, karna orangtua adalah figur idola anaknya, maka anak akan cendrung meniru apa yg dilakukan orangtuanya. Jadi jangan berharap memiliki ank yang gemar membaca jika kita sendiri enggan melakukannya.
3. Bacakan buku setiap hari secara rutin dan konsisten ,misal 15 menit sehari sebelum tidur. Hal ini akan sangat berkesan karna anak berada dalam kondisi alfa sehingga meresap dalam ingatan dia.
4. Berikan kesan yang menyenangkan ketika membaca, bisa dengan metode membaca nyaring (read a loud) atau menirukan suara tokoh dalam buku.
5. Jangan pernah membuat anak membandingkan buku dengan barang digital. Contoh "hari ini mau nonton tv atau baca buku"?
6. Kurangi screen time, Â dan tambah porsi membaca buku. Bahkan meskipun ada buku-buku berbentuk digital, kenikmatan menghirup aroma kertas dan sensasi membalik setiap halaman tak akan didapatkan dari buku digital.
7. Buatlah perpustakaan mini di rumah, pajang buku-buku anak di rak-rak buku dengan rapi. Sehingga saat mereka ingin membaca bisa langsung mengambilnya tanpa susah payah mencari.
8. Terakhir ajak anak membeli buku. Biarkan anak menganggap toko buku dan perpustakaan seperti syurga baginya.
Mengajarkan anak agar bisa membaca berbeda dengan menumbuhkan minat membaca. Keduanya bisa berjalan bersamaan. Tak perlu menunggu anak bisa membaca dulu baru kita kenalkan dia dengan buku. Untuk menciptakan iklim membaca di rumah, setidaknya kita sudah mengenalkan anak dengan bacaan sedari kandungan dengan cara membacakannya.
Dari situlah akan timbul sense of reading dalam jiwa buah hati kita. Harapannya ketika ia memiliki hasrat untuk terus membaca ia akan terus haus akan ilmu pengetahuan sepanjang hidup mereka. Wallahu'alam
Abu ShanuMaryam - Rahma Malika
(Orangtua Maryam-Shanum)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H