4. Berikan kesan yang menyenangkan ketika membaca, bisa dengan metode membaca nyaring (read a loud) atau menirukan suara tokoh dalam buku.
5. Jangan pernah membuat anak membandingkan buku dengan barang digital. Contoh "hari ini mau nonton tv atau baca buku"?
6. Kurangi screen time, Â dan tambah porsi membaca buku. Bahkan meskipun ada buku-buku berbentuk digital, kenikmatan menghirup aroma kertas dan sensasi membalik setiap halaman tak akan didapatkan dari buku digital.
7. Buatlah perpustakaan mini di rumah, pajang buku-buku anak di rak-rak buku dengan rapi. Sehingga saat mereka ingin membaca bisa langsung mengambilnya tanpa susah payah mencari.
8. Terakhir ajak anak membeli buku. Biarkan anak menganggap toko buku dan perpustakaan seperti syurga baginya.
Mengajarkan anak agar bisa membaca berbeda dengan menumbuhkan minat membaca. Keduanya bisa berjalan bersamaan. Tak perlu menunggu anak bisa membaca dulu baru kita kenalkan dia dengan buku. Untuk menciptakan iklim membaca di rumah, setidaknya kita sudah mengenalkan anak dengan bacaan sedari kandungan dengan cara membacakannya.
Dari situlah akan timbul sense of reading dalam jiwa buah hati kita. Harapannya ketika ia memiliki hasrat untuk terus membaca ia akan terus haus akan ilmu pengetahuan sepanjang hidup mereka. Wallahu'alam
Abu ShanuMaryam - Rahma Malika
(Orangtua Maryam-Shanum)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H