Mohon tunggu...
Teacher Adjat
Teacher Adjat Mohon Tunggu... Guru - Menyukai hal-hal yang baru

Iam a teacher, designer and researcher

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Fenomena "Ghosting" dalam Pembelajaran Online

10 Maret 2021   21:44 Diperbarui: 11 Maret 2021   01:16 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain keterbatasan perangkat lemahnya penguasaan guru akan teknologi juga menyebabkan siswa enggan untuk sekolah. Tidak sedikit guru yang hanya memfoto materi dan tugasnya melalui grup WA, tidak ada interaksi dua arah disana.

Hampir setahun PJJ lambat laun kompetensi guru dalam penguasaan teknologi semakin baik khususnya di kota-kota besar. Berbagai workshop, seminar dan pelatihan-pelatihan tentang teknologi pembelajaran digelar baik yang berskala daerah maupun nasional. 

Kini sudah banyak guru yang melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan platform virtual meeting seperti Zoom dan GoogleMeet. Siswa tidak lagi dijejali tugas-tugas tanpa penjelasan materi secara langsung dari guru. Meskipun secara online pembelajaran tatap muka melalui layar setidaknya membantu siswa memahami materi ajar yang disampaikan.

_Penyakit Virtual Meeting Feetige_

Namun permasalahan lain pun muncul, siswa dengan tipe belajar kinestetik cukup kesulitan beradaptasi dengan model belajar online yang mengharuskan mereka duduk lama di depan komputer. Kini setelah hampir setahun PJJ permasalahan tersebut menghinggapi hampir semua siswa. 

Ada kejenuhan mendalam yang mereka rasakan hingga semakin hari semangat belajar mereka semakin turun. Dan pada akhirnya membuat mereka terpaksa melakukan Ghosting. 

Hilang dari pembelajaran tanpa respon dan penjelasan sementara namanya masih tertera di ruang Zoom atau Google Meet namun microphone dan kameranya tertutup. 

Dengan kata lain, meninggalkan guru saat sedang asik-asiknya mengajar. Mereka mengalami apa yang disebut dengan Virtual Meeting Feetige. Karna ternyata manusia punya batas ketahanan dalam melakukan pertemuan online.

Menurut Dr Lim Boon Leng, psikiater di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, tubuh dan otak manusia selalu berupaya menjaga keseimbangan atau homeostasis pada situasi ini. 

Hal itu terjadi karena adanya perubahan yang terjadi di otak. Perubahan aktivitas listrik di otak yang berhubungan dengan neocortex, dopamin, dan neurotransmitter menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman sesudah meeting virtual. Ketika terlalu lama meeting dan merasa bosan, tingkat dopamin akan menurun sehingga fokus perlahan menghilang.

Sedangkan sebagai neurotransmitter, dopamin bertugas menyampaikan pesan antar sel saraf. Bersama serotonin, endorfin, dan oksitosin, dopamin dijuluki sebagai happy hormones atau hormon kebahagiaan, karena akan memengaruhi kesenangan yang dirasakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun