Pengalaman saya, saya memilih gerai SIM di sebuah mal. Jebulnya pas pagi-pagi saya datang ke sana, lalu tanya petugas mal, ternyata gerai SIM tersebut sudah lama tutup karena pandemi.Â
Tololnya saya, tidak cek dulu di socmed dan berita internet. Tapi saya jengkel juga, lha wong tutup kok pilihannya tersedia di SIM online. Perlu lebih sering diupdate daftarnya.
Terpaksa saya langsung ke kantor Satpas Polres untuk bertanya. Disarankan untuk mendaftar lagi lewat erikkes ke sebuah faskes.Â
Saya sarankan buat teman-teman, sebelum memilih faskes, pastikan faskes tersebut masih aktif. Maklum gara-gara pandemi banyak perubahan.
Meski disarankan untuk install erikkes ke gawai kita, saya coba berkali-kali gagal. Tapi saya tetap bisa lanjut meski tidak menginstall erikkes.
Setelah hasil tes psikologi dan tes kesehatan kita diverifikasi, kita bisa lanjut mengisi data dan upload copy KTP, copy SIM, tanda tangan, dan pas foto. Syarat pas foto adalah latar belakang warna biru. Oya ada juga yang menyarankan jangan pakai baju hijau.
Saya sendiri berfoto di halaman rumah dengan memanfaatkan selimut yang digantung di jemuran sebagai latar belakang. Bagaimanapun ternyata cahaya matahari yang paling bagus.
Inilah keunggulan SIM online, kita bisa coba foto berkali-kali sampai puas sesuai keinginan kita dan isa sambil senyum pula.Â
Baru kali ini foto SIM saya mirip George Clooney, biasanya kayak habis bangun tidur. Maklum kelamaan antre jadi bete.
Upload juga tanda tangan kita yang sudah dibuat di atas kertas putih. Di sini keunggulan SIM online, kita bisa tanda tangan pelan-pelan dalam suasana tenang.Â