Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Balada Pengalaman Sakit Tipes, Sembuhnya Cepat, Pulihnya Lama

16 Juli 2020   09:00 Diperbarui: 7 April 2021   11:16 10080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sakit tipes, sembuh cepat tapi lama pulih (Sumber : Olga Kononenka via unsplash.com)

Berangsur gangguan tidur saya teratasi dan saya sudah lepas dari obat tidur. Memang sih bukan berarti langsung tidur nyenyak sampai pagi. Kadang malam-malam bangun pipis. Terus susah tidur lagi. Tapi pagi atau siangnya langsung "dilunasi".

Setelah dua kali terapi akupuntur, tidur makin nyaman. Tapi ternyata "kemenangan" belum diraih. Perut saya masih mudah terasa muleg, mual, dan muntah. Ternyata orang sakit tipes itu pilih-pilih makanannya melebihi orang ngidam. Banyakan yang ndak cocok ketimbang yang cocok.

Pernah nyoba minum susu hangat, muntah. Kemudian minum minuman yang mengandung kopi sedikit muntah. Mencoba minum teh pahit hangat, perut muleg. Pokoknya ndak cocok sedikit langsung kepingin muntah. Kadang ndak bisa tidur semalaman karena merasakan perut muleg mau muntah. Padahal sudah saya oleskan minyak kayu putih masih belum mempan juga.

Rencana, terapi akupuntur berikutnya saya akan matur dengan dokternya untuk fokus ke permasalahan perut saya, karena masalah gangguan tidur bisa dibilang sudah teratasi.

Tapi dari pengalaman saya sakit tipes tersebut, saya bisa berbagi saran. Kita harus aware dengan kondisi badan kita sendiri. Ketika sudah saatnya harus memeriksakan diri ke dokter dan melakukan uji lab yang diperlukan, maka jangan ditunda-tunda. Agar kita bisa segera memperoleh kepastian pengobatan.

Dari pengalaman saya, sepertinya saya agak terlambat berobat, mungkin saya sudah seharusnya periksa ke dokter seminggu lebih awal. Dengan demikian tidak banyak "kerusakan" tambahan yang aneh-aneh, seperti kesulitan tidur dan perut muleg ndak karuan.

Seminggu saya tidak membaca koran, beberapa minggu tidak membaca kompasiana. Duduk sebentar di depan komputer sudah drop dan kadang muleg-muleg. Radiasi monitor komputer jadi terasa menyedot energi lebih cepat melelahkan.

Jadi pemulihan paska sembuh dari tipes ini memang lama. Stamina kita masih belum pulih seratus persen. Jangan harap langsung bisa nggowes sepeda atau jogging di jalan. Wong duduk baca koran sebentar saja sudah capek.

Masih perlu lebih banyak klekaran untuk memulihkan kebugaran. Pemulihan paska tipes, kita perlu lama menjadi member kaum rebahan plus mager.

Sempat saya mengobrol dengan Mbok Jum, menanyakan apakah dirinya, anak cucunya, di desanya, pernah mengalami sakit berat seperti tipes atau demam berdarah. Jawabannya, tidak pernah. Sakit terberat yang pernah mereka alami adalah, flu, pilek, batuk, masuk angin. Jawaban yang membuat iri.

Belajar dari pengalaman sakit tipes ini. Jangan ngeyel dan merasa diri kuat. Segeralah mengambil keputusan untuk memeriksakan diri saat hal tersebut sudah harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun