Beres memperoleh tanda tangan, kami berjuang lagi untuk mendapatkan stempel. Petugas stampel akan siap disebelah penceramah.Kalau punya koneksi dengan orang dalam, kami bisa memperoleh stempel penuh 30 hari meskipun ramadan belum usai.Â
Lumayan tuh, jadi kalau lagi malas ke mesjid, acara meringkas tetap bisa jalan walaupu asal-asalan dan tanda tangan dipalsukan.
Andai saya masih menyimpan buku kegiatan Ramadan itu pasti mengenang masa Ramadannya lebih haru biru. Akan terlihat metamorfosis tulisan dari tahun ke tahun. Akan terbaca juga  kemampuan meringkas saya kemudian.
Meringkas ceramah ini bagus sekali sebenarnya. Pertama , kita harus berkonsentrasi mengikuti apa yang di sampaikan penceramah. Bagian sini jadi susah kalau teman disebelah hobinya ngeghibah.
Kedua kita harus bisa menuangkan lagi apa yang kita dengarkan lewat tulisan, ini cukup sulit, apalagi kalau penceramah hobinya ngalor ngidul kesana-sini judul apa isinya kemana.Â
Yang repot kalaua penceramahnya juga punya kemampuan stand up comedy. Ceramah memang tak berasa karena  sepanjang ceramah haha hihi, tapi jadi lupa menulis materi.
Tapi ngomong-ngomong, jangan-jangan kemampuan saya menulis sekarang adalah sisa-sisa kebiasaan menulis ceramah saat Ramadan. Hmm..bisa jadi!
Oh ya, jika seorang anak bisa menyelesaikan lembar ceramah lengkap dengan tanda tangan dan stempelnya 30 lembar penuh sebelum Ramadan usai , maka anak tersebut diperbolehkan untuk sombong.Â
Parameter Kesuksesan Ramadan bagi kami ya itu barang siapa yang bisa memenuhi 30 lembar ceramah, maka dialah juaranya.
Agar selesai lebih cepat maka untuk memenuhi, Â sebaiknya selain rajin ikut ceramah tarawih, tapi juga jangan absen ikut ceramah di kuliah shubuh.Â
Pokoknya target awal ramadan selain puasa ya merampungkan buku kegiatan Ramadan secepat saya bisa.