Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Fabel: Kimut, Si Kucing Merengut yang Lupa Bersyukur

7 Januari 2021   16:47 Diperbarui: 7 Januari 2021   16:59 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia lebih senang menyendiri dan tak mau didekati adik-adiknya. Jika adik-adiknya asyik bermain bola , maka dia memilih diam di kandang dan berbaring saja.

Jika tiba saat makan, Kimut juga tak mau makan bersama adik-adiknya. Dia akan memarahi adiknya yang berani mendekatinya. Itulah sebabnya dia biasa makan terpisah dan tak bersama dengan keluarga.

Kenyataan ini membuat Cemong  ayahnya dan Kucu ibunya bersedih. Sebagai orang tua mereka menginginkan Ketiga anaknya bisa akur.

Kegalakan Kimut membuat adik-adiknya segan dan tak berani dekat kakaknya. Kimut juga sering marah jika Cemong dan Kucu terlihat berada di  Kiyut dan Kidut.

"Duh,Pak gimana nih kok Kimut ga bisa sayang sama adik-adiknya?"tanya Kucu resah suatu hari.

"Iya,kenapa ya Bu?" Cemong balik bertanya.

" Mungkin ada baiknya kita coba bicara baik-baik dengan Kimut pak!"

"Ya Bapak setuju bu, biar nanti malam Bapak ajak Kimut jalan-jalan agar bisa bicara dari hati ke hati" 

Ilustrasi: Irma Tri Handayani
Ilustrasi: Irma Tri Handayani
Malam harinya ketika Kimut,Kiyut dan Kidut sedang tertidur, Cemong membangunkan Kimut. Sesuai rencana tadi siang dengan Kucu, Cemong berniat mengajak Kimut untuk jalan-jalan ke luar kandang.

"Nak,bangun!" Cemong membangunkan Kimut dengan menjilati mukanya Kimut.

Kimut menggeliat geli,diapun membuka maata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun