Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pria Lebih Tersiksa Libur Lama

7 April 2020   10:27 Diperbarui: 7 April 2020   10:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan tulisan ilmiah. Ini hasil pengamatan saya saja. Pengamatan pada suami. Libur nyaris sebulan membuatnya mati gaya.

Dia tak terlalu berminat mengambil jatah kerja rumah tangga . Dianggap kurang menantang katanya.  Masak aja dia ogah. Alasan lainya,kasian kalau saya nganggur nanti tambah tumbuh ke samping. Paling lumayanlah diminta menjaga anak kalau saya harus masak. Atau menjadi guru privat bagi si cikal dan si tengah.

Menjaga anak. Dokpri
Menjaga anak. Dokpri
Sisanya dia lebih memilih mencari kesibukan sendiri. Entah itu membongkar pasang sesuatu. Sepertinya ide di kepalanya berkecamuk sehingga harus segera disalurkan. Permintaan saya untuk membuat alat untuk membantu mengajar on line pun dengan sigap dilaksanakan.

Dokpri
Dokpri
Selain bongkar pasang, diapun akan betah saat mengotak-atik komputer. Belajar mengedit video atau membuat program atau apapun  yang penting waktu segera berganti malam.

 ika waktu masih tersisa dan pekerjaan tadi selesai maka kemudian pekerjaan selanjutnya memetik gitar. Apapun dia lakukan untuk membunuh waktu. Dia akan asyik dikamar sendiri,kemudian keluar untuk makan dan jika sudah bosan.

Dokpri
Dokpri
Tak seperti wanita yang memilih mengerjakan pekerjaan rumah dan bermain bersama anak-anak, kekuatannya dalam diam bersama anak-anak sangat sebentar kurang dari satu jam.

Dia seperti mati gaya jika hanya berdiam diri saja. Sepertinya otaknya harus terus diajak berpikir dan tak bisa hanya haha hihi bersama saya sepanjang waktu.

Bisa dipahami sih. Pria pergi bekerja nyaris seharian. Pergi pagi pulang kadang malam. Waktu bersama keluarga hanya sebentar hingga terasa begitu berkualitas. Ketika durasi enggak ngapa- ngapainya begitu panjang,ternyata dia seperti kebingungan.

Mungkin memang karena pria tercipta untuk bekerja di luar . Mengeluarkan tenaga dan pikiran demi menyelesaikan tugas ditempat kerja. Mentutaskan pekerjaan yang diminta semua seperti sudah terprogram di otaknya. 

Saya sih memilih membiarkan. Bagaimanapun dia terbiasa dengan pola itu. Toh kalau sudah bosan dia bergabung juga bersama keluarga.

Konon katanya pria itu masih memiliki jiwa anak-anak yang terperangkap di dalamnya. Jadi biarkan saja dia dengan dunianya. Laksana karet lepaskan dia sejauh mungkin dia mau,nanti juga dia pasti kembali.

Memprotesnya sama saja cari ribut. Memintanya membantu saya, itu namanya membuka medan perang.  Mungkin dia akan melakukan apa yang kita minta,tapi belum tentu sepenuh jiwa. Justru dengan membiarkan dia melakukan fesyennya ,pada saat dia rehat,kualitas nya terasa.

Selamat menikmati liburan hai priaku.

***

Di balik daster kebangsaan yang sudah berusia 5 tahun,selesailah satu tulisan ringan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun