Perjalanan Bandung kembali ke Rancaekek yang biasanya menghabiskan waktu 1 sampai 1,5 jam sekarang paling lama 30-45 menit karena tanpa macet sama sekali.
Meskipun begitu jalanan tidak bisa dikatakan lengang seutuhnya karena masih ada kendaraan, tak terlalu kosong. Orang-orang yang berjalan pun masih banyak. Ngerinya, mereka beraktivitas tanpa masker seolah memiliki badan sekuat baja yang tak tertembus virus apapun juga.
Sampai rumah, semua pakaian dan atribut bahkan tas semua berakhir di wadah cucian.Â
Jika biasanya saya malas banget cuci muka, maka kali ini cuci muka tak pernah terlewat. Betul jika sesuatu dilakukan lebih dari dua kali maka  kegiatan itu akan berubah jadi kebiasaan.
Ya, karena covid 19 saya jadi terbiasa mencuci tangan. Sebuah kebiasaan yang sering terlewatkan dengan alasan malas.
Selesai sudah mengganti baju dan mandi, saya siap bergabung dengan suami dan anak-anak.
Hati nurani saya mengharapkan saya bisa mengajar dari rumah. Semoga kebijakan untuk total mengajar di rumah segera diterapkan di tempat saya mengais rezeki ini.
**
Di balik daster yang baru saja ditemukan setelah sekian lama menghilang karena tersembunyi di dalam lemari, doa terpanjatkan semoga wabah ini segera terhenti.Â