Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pengemis Ini Tebal Muka Juga

14 Mei 2019   08:09 Diperbarui: 14 Mei 2019   14:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan seorang pengemis. Dokpri

Yang sering saya bergidik sih anak-anak  komunitas punk. Baju robek-robek,telinga dan hidung di anting. Bau badan yang enggak nahan karena tak mandi lalu mengeluarkan kalimat sok menggurui sebelum meminta uang

"Dibalik kerapihan Anda,dibalik jilbab Anda..bla bla..bla!"

Pengamen tanpa alat musik cuma bisa berisik. Dokpri
Pengamen tanpa alat musik cuma bisa berisik. Dokpri

Setelah itu mereka bernyanyi dengan tepuk tangan menyuarakan lagu yang katanya anti kemapanan.

Herannya,orang pasti saja memberi. Jadi gemes sendiri melihat populasi peminta-minta berkedok begini akhirnya menjamur..

Bukannya tak melarang memberi,namun pikir ulang setiap kali Anda akan memberi. Bukan cuma masalah 1000 atau 200 tapi yang Anda beri membuat mereka semakin suka mengemis.

 Mungkin kita sudah sering terkaget-kaget melihat berita di tv pengemis memiliki uang jutaan rupiah. Jika dulu saya tak percaya,setelah melihat pengemis yang tadi saya ceritakan.

Ketika pengemis semakin tebal muka meminta-minta meskipun dia sehat ,segar dan bisa bekerja dan Anda sebagai pemberi tak selektif dalam memberi sedekah maka lingkaran kemiskinan terus berputar. 

Lebih baik titipkan yang anda pada lembaga sosial yang sudah jelas atau panti asuhan yang menantikan uluran tangan. 

Jangan sampai tangan Anda jadi penyumbang terbesar kemalasan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun