Pembelian Plastik Sebagai Wadah Menjadi Modal yang cukup Signifikan bagi Penjual
Selain pedagang buah-buahan yang hapal kebiasaan saya ya juga tukang sayuran. Seperti halnya tukang lumpiah basah tadi,tukangbsayurpun sama selalu berandai-andai semua pembeli membawa wadah sendiri.Â
Ketika saya tanya mengapa, ternyata untuk membeli kantung keresek daan plastik sekali pakai sebagai wadah belanjaan, harus ada uang yang mereka keluarkan sebagai modal. Jika saja semua pembeli membawanya plastik sendiri, modal mereka bisa terkurangi atau keuntungan mereka menjadi bertambah.
Pedagang sayur curhat untuk sekali membeli plastik saja dia harus mengeluarkan uang diatas 100 ribu rupiah. Kadang tak diperhitungkan sebagai modal padahal besarannya lumayan.
Mungkin membawa wadah sendiri belum jadi budaya emak-emak di sini. Bisa jadi atas dasar repot dan berat saja kalau bawa wadah sendiri.Â
Padahal kadang belanjaannya tak banyak hanya membeli rawit dan terasi namun mereka suka minta di masukkan ke dalam kantong plastik . Sudah dirumah kantong plastiknya langsing masuk tempat sampah.
Menyiasati Kantong Plastik Yang Terlanjur Diberi Pedagang
Jika memang terpaksa pakai plastik saya biasanya tidak membuang namun mengumpulkan setiap kantong plastik itu. Sesekali bisa dibawa kembali dan kalau masih rapih bisa dikembalikan ke warung untuk di gunakan kembali.
Andai semua emak-emak pembeli seperti itu tentu pedagang semakin senang lagi. Kan terjadi perputaran kantong plastik tanpa harus membeli lagi.