Supaya dapur tetap ngebul Sayapun mengajar juga. Hanya setelah tahu perhitungan gajinya begitu,saya memilih mengajar di Bimbel saja. Waktunya sebentar sehingga masih bisa mengurus rumah tangga,honornyapun lumayan.
Alhamdulillah kami masih bisa menyekolahkan si cikal di sekolah cukup eliit di Rancaekek. Dengan bulanannya 645.000 yang setahun langsung saat saya menerima uang kontrak dari bimbel saya bernaung.
Jadi ironi juga sebenarnya ya,anak mengenyam pendidikan di sekolah mahal sementara ayahnya bekerja di sekolah dengan gaji yang murah. Banyak yang mempertanyakan keberadaan kami menyekolahkan anak di sekolah terbilang mahal. Jam sekolah di SDN membuat kami memperkirakan si anak tidak akan kenyang mendapatkan ilmu. 2-3 jam mau dapat apa. Dengan siswa yang satu kelas penuh bisa 50 orang saya kok tak tega.Â
Hingga detik ini kami hanya berharap mendapatkan pendapatan yang manusiawi. Jika memang janji Jokowi di periode ke dua ini akan meningkat SDM,maka semoga kesejahteraan guru honorer swasta menjadi perhatian. Semoga kesejahteraan dapat meningkatkan kinerja guru honorer tentunya.
Tanpa mengulang keluhan , suami kembali bekerja dengan sepenuh hati dan sayapun bertahan sebagai guru bimbel hingga tiba saat kesejahteraan guru honorer swasta bukan lagi impian.
Dan 3 tahun terakhir inisaya punya lahan Baru yaitu menulis di Kompasiana. Blog Competition nya bisa dijadikan sumber pendapatan. Pun K-rewardsnya bisa saya jadikan tambahan uang jajan.Â
Semoga Kompasiana tambah membahana sehingga bisa memberikan pelung uang bagi saya seorang istri guru honorer swasta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H