Menurut Ibu Mertua saya keluarga Tiongkok tersebut sangat dekat bukan hanya dengan Wa Eruk tapi juga dengan semua keluarga.Â
Bahkan saat masih kecil-kecil anak-anak dari majikannya itu sering ikut mengunjungi ibu mertua saya. Mereka sangat menikmati perjalanan naik becak menuju rumah mertua saya.
Dan banyak mata sering memandang aneh pada wa Eruk karena membawa anak-anak Tiongkok yang khas dengan mata sipitnya
Nah,setiap tahun menjelang Imlek, Wa Eruk biasa dijemput untuk ikut merayakan hari besar tersebut di rumah majikannya. Semua anak yang dulu diasuh ingin bertemu dengannya dan berbagi angpao tentunya.
Sayang untuk tahun ini Wa Eruk tak bisa ikut merayakan dengan datang ke Bandung karena sakit beliau sedang terasa dan membuatnya tak memungkinkan untuk pergi. Namun kabarnya, keluarga mantan majikannya lah yang akan mengunjunginya.
Betapa hubungan keluarga Tiongkok dengan Wa Eruk sudah seperti saudara.
Malam sudah meninggi ketika Ibu Mertua saya mengakhiri cerita Wa Eruk dan keluarga Tiongkok. Masih ada beberapa potong kue keranjang. Kata mertua saya biar besok kue keranjang ini dipanaskan saja.
Dan ya tadi pagi saya menemukan kue keranjang panas,namun sedikit lembek tak seperti kemarin . Rupanya kue itu jadi dipanaskan. Namun setelah dicoba,ternyata rasanya jadi lebih enak menurut saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H