Menjelang libur semesteran, ada kekhwatiran yang saya rasa. Ketika anak-anak saya akan berkumpul dengan sepupunya di rumah Nenek-Kakeknya maka rawan sekali mereka terjebak bermain gadget. Meskipun kami sudah membiasakan mereka untuk tidak bermain gadget,namun saudara sepupunya belum tentu seperti anak-anak saya.
Akhirnya saya mencoba memutar otak untuk menghadapinya. Kok saya kepikiran memberikan permainan tradisional yang dulu biasa saya mainkan. Sepertinya congklak merupakan permainan yang pas.
Nah,sayapun mencari-cari di mana alat untuk bermain congklak. Mengingat itu merupakan permainan tradisional. Mungkinkah masih ada?
Saya menemukan alat congklak Di sebuah toko buku . Ternyata alat yang ada tak seperti dulu. Dulukan alat congklaknya dari kayu lalu isi nya menggunakan kerang-kerang kecil alias kuwuk kalau kita menyebutnya.Â
Ternyata dari saat saya menunjukkan alat congklaknya saja mereka sudah tertarik.. begitu digelar semua tampak penasaran.
Saya dibantu ayah-Ibu mereka sebagai para alumni pemain congklak dalam menerangkan cara bermainnya.
Sebagai permainan awal,kamilah yang memulai. Buat yang sudah lupa kurang lebih begini cara bermainnya.
Pertama setiap lubang diisi oleh 7 biji congklak. Lalu kedua pemain mengisikn tiap lubang masing-masing satu sambil melewati tiap lubang. Dari barisan lubang milik kita masuk ke lubang paling besar sebagai lumbung kita lalu melewati barisan miliki lawan.