Karena yang menderita luka parah sebagian besar adalah guru SMA, maka senin pagi suasana SMA Al-Ma'soem tak seperti hari biasanya.Â
Siang saat menjemput anak saya yang sekolah di SD Al-ma'soemnya, sayapun coba berbincang dengan anak SMA yang kebetulan bersua.Â
Selain mengorek info lengkap kecelakaan yang mereka dapat, juga mengetahui proses KBM pagi tadi.Â
Jika selepas upacara setiap kelas langsung bersiap menunggu guru mereka menyapa. Pagi itu derap-derap langkah kaki para guru menuju kelas tak terdengar. Hanya beberapa kelas saja yang dimasuki guru yang tersisa.Â
Pagi itu menurut mereka suasana sekolah tak biasa. Ruabg guru nyaris kosong. Â Selain sepi karena guru mereka masih mendapat pengobatan di rumah sakit, namun juga ada kesedihan di relung hati mereka.Â
Sebandel apapun mereka pada sang guru, tetap saja katanya pagi ini mereka merasa kehilangan. Mereka kangen kecerewetan dan ketegasan Bapak dan Ibu guru.Â
Ternyata ada rasa yang berbeda ketika  pagi ini guru mereka tak hadir di antara mereka. PR yang mereka siapkan tak jadi dikumpulkan pagi ini. Ulangan yang seyogyanya digelar, urung dilakukan. Mereka seperti kehilangan induk katanya.Â
Semoga guru SMA Al-ma'soem segera pulih dan kembali membagikan ilmu pada para siswa yang kini menunggu.Â
Semoga ini jadi momentum bagi para siswa untuk semakin mencintai dan menghargai guru-guru mereka. Karena ketika guru mereka terluka, mereka tak bisa mendapat ilmu seperti biasa.Â