Sabtu pagi beredar berita Di grup kelas anak saya yang masih duduk di kelas SD dari salah satu orang tua.Â
Berita bahwa telah terjadi kecelakaan pagi itu di daerah pangandaran. Kecelakaan yang melibatkan bis pariwisata yang mengangkut guru dan karyawan dari yayasan pendidikan Al -ma'soem.
Kamipun mulai khawatir jangan-jangan wali kelas anak-anak mengalami sesuatu yang buruk.Â
Syukurlah tak lama masuk konfirmasi Dari wali kelas bahwa beliau baik-baik saja.Â
Dari keterangannya kecelakaan menimpa bis yang mengangkut Guru SMA. Â Sehingga kemungkinan besar merekalah yang terluka.Â
Lalu hingga siang berita lengkap tentang kecelakaan bis tersebut. Kecelakaan terjadi di daerah sekitar pangandaran . Katanya itu adalah bis ke 13 dari total 14 bis yang diberangkatkan. Kecelakaan terjadi di pagi hari selepas istitahat untuk sholat shubuh.Â
Katanya awalnya bis menghindari sebuah motor. Jalanan licin selepas hujan menyebabkan supir hilang kendali saat membanting setir akibatnya bis tergelincir dan akhirnya terjatuh dengan posisi melintang di tengah jalan. Ada juga yang menyatakan jika supir memang belum ahli mengendarai.Â
Dengan posisi jatuh seekstrim itu jelas nyaris semua penumpang terluka parah. Bukan hanya orang tua yang tapi juga anak-anak. Karena nyaris semua guru dan karyawan membawa serta keluarga mereka.Â
Fotopun kembali beredar. Foto korban yang mengalami luka. Sebagian besar mengalami luka di bagian kepala. Beberapa ada yang mengalami patah tulang. Sebagian ada yang ditangani puskesmas terdekat sebagian lagi dibawa ke RS Banjar. Saya tak akan bagikan karena ngeri melihatnya.Â
Yayasan pendidikan Al- ma'soem kini tengah berduka. Family gathering menuju Pangandaran yang semula akan membuat semua bersuka tak dinyana berganti duka.Â
Yang menarik untuk saya ceritakan adalah bukan semata kecelakaannya.Â
Karena yang menderita luka parah sebagian besar adalah guru SMA, maka senin pagi suasana SMA Al-Ma'soem tak seperti hari biasanya.Â
Siang saat menjemput anak saya yang sekolah di SD Al-ma'soemnya, sayapun coba berbincang dengan anak SMA yang kebetulan bersua.Â
Selain mengorek info lengkap kecelakaan yang mereka dapat, juga mengetahui proses KBM pagi tadi.Â
Jika selepas upacara setiap kelas langsung bersiap menunggu guru mereka menyapa. Pagi itu derap-derap langkah kaki para guru menuju kelas tak terdengar. Hanya beberapa kelas saja yang dimasuki guru yang tersisa.Â
Pagi itu menurut mereka suasana sekolah tak biasa. Ruabg guru nyaris kosong. Â Selain sepi karena guru mereka masih mendapat pengobatan di rumah sakit, namun juga ada kesedihan di relung hati mereka.Â
Sebandel apapun mereka pada sang guru, tetap saja katanya pagi ini mereka merasa kehilangan. Mereka kangen kecerewetan dan ketegasan Bapak dan Ibu guru.Â
Ternyata ada rasa yang berbeda ketika  pagi ini guru mereka tak hadir di antara mereka. PR yang mereka siapkan tak jadi dikumpulkan pagi ini. Ulangan yang seyogyanya digelar, urung dilakukan. Mereka seperti kehilangan induk katanya.Â
Semoga guru SMA Al-ma'soem segera pulih dan kembali membagikan ilmu pada para siswa yang kini menunggu.Â
Semoga ini jadi momentum bagi para siswa untuk semakin mencintai dan menghargai guru-guru mereka. Karena ketika guru mereka terluka, mereka tak bisa mendapat ilmu seperti biasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H