Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pernikahan Ganda

18 Oktober 2018   18:13 Diperbarui: 18 Oktober 2018   18:15 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Irma Tri Handayani

Sebuah kisah nyata dari salah satu desa di kabupaten Sumedang coba saya bagikan. Unik, adalah alasan saya menuliskannya. Sekalian mendokumentasikan peristiwa bersejarah mereka. Mereka masih family saya sih sebenarnya. 

Ceritanya begini.. Si Kakak yang menggunakan baju pengantin hijau telah cukup lama berpacaran. Sudah lebih dari dua tahun kalau tidak salah.  Dari mulai si adik yang menggunakan baju pengantin orange masih sekolah, hingga akhirnya lulus dan menerima ijazah. 

Si Kakak sebetulnya sudah ingin segera dipinang oleh kekasih hatinya. Namun karena sang arjuna masih berjuang mengumpulkan pundi-pundi rupiah sehingga alasan penundaan hari bahagia diterimanya. Meski sebenarnya dia sudah tak enak hati karena di kampungnya seusia dia bel menikah diberi julukan perawan tua. 

Ketika adiknya selesai sekolah, dan juga menetap di rumah serta tidak memilih meneruskan kuliah atau bekerja, sang kakak sering tak enak hati jika kekasihnya apel di malam minggu.

 Adiknya yang masih jomblo sering mengaku iri melihat kakaknya punya kekasih hati. Kalau mereka ngobrol di teras, adiknya mondar-mandir tak jelas. Kalau kakaknya memilih jalan-jalan, adiknya ingin ikut dengan alasan ingin jajan. 

Untungnya sang adik tak terlalu lama menjomblo. Karena adik memiliki wajah yang tak kalah cantik, akhirnya adikpun ada yang melirik. 

Seorang pemuda yang lama merantau di luar jawa sengaja mencari belahan jiwa di kampung halaman. Kebetulan jatuh cinta pada pandanga pertama pada sang adik. Tanpa pikir panjang setelah bertemu diapun berniat melamar. 

Pertama secara usia pemuda itu sudah semakin mendekati angka 30an sehingga merasa sudah waktunya memiliki pendamping. Pekerjaan dia sudah punya, rumah untuk istripun sudah tersedia di pulau rantauan sana. 

 Kedua karena dia meninggalkan pekerjaan di sana,maka dia tak bisa menunggu lama. Kalau bisa besok atau lusa segera kepenghulu agar istrinya bisa langsung diboyong.

Orang tua kedua kakak beradik itupun sempat bingung. Memang yang sudah siap menikah si adik. Tapi masa melangkahi si kakak? 

Sang kakakpun ternyata tak rela jika harus dilangkahi pernikahannya. Diapun merajuk pada kekasihnya. Siap tak siap kakak ingin menikah duluan saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun