Seperti tak kehabisan energi mereka bermain dan berlari mengitari taman balai kota yang luas sekali.Â
Sepertinya energi bermain mereka takkan habis jika tidak dihentikan. Para emak sudah mulai lelah menenami mereka bermain.Â
Akhirnya niat menaiki Bandros tak tercapai. Kamipun memilih pulang karena khawatir jika memaksakan naik Bandros maka kami akan terjegal macetnya jalanan Bandung pada jam pulang kerja.Â
Sebagai orang yang baru mencoba ke balai kota, tempat ini cukup menarik juga. Selain teduh karena di tumbuhi pepohonan besar rindang dan tua, juga tersaji kolam dengan air mancur kecilnya.Â
Dan bagi anak-anak tempat ini begitu ramah untuk mereka kunjungi. Mereka yang mungkin susah menemukan taman sebesar ini di kabupaten Bandung tampak begitu antusias.
Lalu gelarlah tikar di salah sudut taman balai kota Bandung yang ringan ini. Â Jangan lupa setelah itu, buang bekas makanannya ke beberapa tong sampah yang tersedia. Â Taman yang sudah Indah ini jangan terkotori dengan sampah ya!Â
Karena tamannya gratis maka, kita sebagai pengunjung yang harus menjaganya, bisakan? Bisa dong!Â
Kamipun kembali ke Rancaekek dengan hati riang. Satu persatu kembail menaiki angkot yang kami sewa seharga 300 ribu rupiah.Â