Malu? Loh kok bisa? Bukankah kewajiban guru SD nanti mengajarkan anak membaca dan menulis? Saya jadi bertanya-tanya dalam hati. Ya kalau memang seperti itu memang Bu guru TK ini merasa punya kewajiban untuk mengajarkan membaca.
" Malah ada satu kasus,anaknya tidak diterima di SD karena tidak bisa membaca. Gurunya malah sampai bertanya itu TKnya dimana, nah kan jadi masalah juga buat kami."
Wah, yang ini malah kebangetan menurut saya.
Setelah mendapatkan penjelasan, sayapun berpesan pada bu guru untuk tidak mengajarkan anak saya membaca (karena sebelum atau sesudah jam sekolah ada waktu khusus belajar membaca) dan saya juga meminta maaf kalau saya tidak akan meminta anak saya mengerjakan PR menulis, kecuali dia yang memang ingin.
Sayapun coba mengintip kurikulum anak kelas 1 SD, apakah memang tidak ada perintah belajar membaca di SD?
Hasil intipan saya sebagai orang awam adalah seperti di foto ini.Â
Begitupun hasil intipan saya di kurikulum TK. Saya hanya menemukan perintah menebalkan garis. Â Tidak ada belajar membaca.
Mengapa guru TK jadi harus bersusah payah mengajarkan membaca dan menulis? Â Apakah guru SD jadi ogah mengambil peran itu?
Biarkan anak-anak kita hanya fokus bermain di TK. Jangan bebani dengan menulis dan membaca, belum saatnyalah. Biarkan mereka ceria bernyanyi dan tertawa.
Sekolah Taman kanak-kanak paling indah..Â
Sekolah taman kanak - paling oke..Â