Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gadis Penjual Daster Dari Lombok

11 September 2018   16:26 Diperbarui: 11 September 2018   16:42 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Postingan gadis penjual Daster. Dokumen Risqia thufil

Foto kegirangan sehabis mengambil uang. Dokumen pribadi
Foto kegirangan sehabis mengambil uang. Dokumen pribadi
Yee akhirnya aku ke al*a Makasih kaaak!

Saya tertawa melihatnya sambil berfikir apa memang dia beneran dia belum pernah ke mini market itu ya? Ni mini market kan tersebar dimana-mana. Jangan-jangan emang rumahnya di pedalaman.

Saya intip lagi KTPnya. Mungkin memang tempat tinggalnya terpencil. Mundung Barat, lombok timur terbaca Sekilas sebelum tidur.

KTP gadis penjual daster. Dokumen Risqia thufil
KTP gadis penjual daster. Dokumen Risqia thufil
Dini hari saat terbangun, karena bayi  menangis, sayapun seperti biasa menggendongnya keluar kamar.

Sambil memberinya ASI, saya menyalakan TV. Terbaca breaking news di layar tv. Dan penyiarnya menyatakan bahwa terjadi gempa sebesar 7 S. R di lombok sana.

Sayapun tersontak. Lombok?  Itukan tempat tinggalnya mba daster?  Wah apa kabar dia?

Penasaran saya kirim pertanyaan lewat sosial media.

De.. Apakah dirimu baik-baik saja?

Lama tak ada jawaban. Namun tanda pesan terkirim dan masuk terlihat. 

Alhamdulillah aku sekeluarga baik kak irma.Ini baru turun dari dataran tinggi. Ga ada orang yang tidur. Luar biasa besarnya. Gempa yang ini
Terbayang kalau dia sedang panik.
Alhamdulillah kalau pada selamat. Iya nih lihat di tv ngeri juga. 

Rumahmu dekat pantai?
Saya jadi ingin tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun