Saya sempat memperhatikannya sekilas. Pertama bagi janur jadi dua bagian memanjang. Kedua buat 3 gulungan yang diselipkan di tiga  jari (kanan dan kiri). Kemudian salah satu bagian diselipkan selang seling diatas lalu dibawah.  Setelah itu saya tak dapat lagi menangkap cara berikutnya karena pusing dibuatnya jadi bagia situ maaf tak bisa saya deskripsikan.Â
Akhirnya bocahpun bete. Ayahnya dicolek-colek tetap tak sadar juga. Kekhusyuannya tak terganggu malah dia kepikiran memasang stopwatch untuk mengetahui kecepatan membuat bungkus ketupat.
Akhirnya dari pada membuat bungkus ketupat, anakku jadinya bertugas untuk melihat waktu pencapaian ayahnya dalam membuat bungkus kupat. Rekor terakhir 2 menit 26 detik.
Menjelang usai datanglah bala bantuan dari kakak ipar. Akhirnya 40 bungkus ketupat selesai menjelang ashar.
"Ah.. Kalau sesukses ini ide membuat dan menjual bungkus ketupat boleh juga, " ujar saya pada suami.
Suami hanya tersenyum kecut. Idul adha hari ini lebih punya arti karena bungkus ketupat buatan sendiri.Â
Nah, sekali-kali cobalah membuat sendiri bungkus ketupat dibanding membeli. Â Bisa melatih ketelitian dan kesabaran. Â Dan jika dilakukan bersama anggota keluarga pasti akan seru adanya Anda mau mencoba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H