Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Money

Tambang Sebagai Tembang Kehidupan

13 November 2016   23:04 Diperbarui: 13 November 2016   23:40 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serasa ingat film plinstone ketika Pak Aryo membagi zaman pertambangan menjadi stone age(s.d 4000 sebelum masehi), Bronze age (4000-1500 sebelum masehi ), Iron age (1500 sebelum masehi -1780 masehi), steel age (1780-1945) dan nuclear age (sejak tahun 1945).

Manusia tak pernah bisa jauh dari mineral. Nyaris semua aspek kehidupan perlu mineral atau bahan tambang. Untuk mendapatkannya sebuah proses panjang di awali oleh survei kemudian pemetaan sampai eksplorasi. Yang tak lepas dari kegiatan pertambangan ini adalah rusaknya lingkungan tempat tambang tersebut di eksplorasi.

Hal itu memang tak bisa dihindari. Namun tentu saja ada keharusan setiap perusahaan pelaku penambangan untuk mengembalikan kembali lingkungan yang sudah dirusak hingga kemudian kelak bisa berfungsi kembali seperti semula.

Saya termasuk yang suka mencibir melihat kerusakan alam yang terjadi karena kegiatan pertambangan. Namun setelah tahu bahwa ada standar operasi pengembalian fungsi kembali (dan semoga ditaati oleh semua pelaku tambang) sepertinya pandangan negatif saya tentang pertambangan berkurang.

Kegiatan pertambangan yang cetar membahana kalau kata Syahrini di nusantara ini adalah PT. Freeport Indonesia atau PTFI tentunya. Orang awam seperti saya hanya tahu bahwa perusahaan yang satu ini sudah mengeruk kekayaan negara kita dan memberikan sedikit saja keuntungan untuk negara kita.

Adalah Kerry Yarangga, Manager Community Health Development PT. Freeport Indonesia yang hadir untuk meluruskan persepsi yang memang saya yakin bukan cuma saya yang punya.

Tahukah anda Dari 32.000 karryawannya ternyata 98% warga Indonesia? betapa jalan panjang telah dilewati oleh freeport dari mulai menemukan sumber tambang di puncak gunung tahun1936, lalu membangun transportasi dan fasilitas untuk mengangkutnya.

Kini akhirya freeport laksana gula yang didekati oleh para penduduk sekitar sebagai semutnya. Dibangunnya sekolah untuk pengembangan SDM di Indonesia Timur menjadi bukti kepedulian freeport untuk penduduk setempat. Begitu pula untuk melayani kesehatan freeportpun membangun rumah sakit.

Untuk urusan pemasukan bagi negara, ternyata freeport telah menyumbang 0,8% terhadap PDB (produk domestik bruto). Yang mencengangkan freeportpun menyumbang 91% terhadap PRDB Mimika . Dan untuk urusan pajak siapa sangka freeport menyabet angka 1,7% dari total APBN Indonesia.

Bagaimana dengan urusan lingkungannya? Freeport mengelola batuan penutup dan air asam tambang. Freeportpun melakukan reklamasi tailing agar dimanfaatkan kembali sebagai bahan konstruksi yang berkarakteristik kuat, murah, dan ramah lingkungan untuk pembangunan infrastruktur daerah, serta proyek pembangunan di Timika dan wilayah kerja PTFI. Tak ketinggalan PTFI pun melakukan. pengelolaan limbah merkuri dan sianida yang tidak digunakan.

Pemaparan dari Kerry membuka mata saya tentang proses penuh dari penambangan sebuah perusahaan besar. Dan kontribusinya untuk pembangunan nasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun