Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#BahagiaDiRumah Karya Ibu Broken Home

27 Mei 2016   13:23 Diperbarui: 27 Mei 2016   22:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang di batas sabarnya dia bertanya mengapa saya separah itu. Sayapun berusaha memperbaiki meski memang masih jauh dari standarnya . Namun sepertinya dia mulai mengerti bahwa kekacauan jiwa yang saya alami adalah buah dari masa kecil yang tak bahagia.

Satu lagi yang tak pernah bisa saya copy adalah kemampuannya dalam memilih suatu barang ,itu luar biasa. Selain dia perhatikan bentuk, dia juga memahami perpaduan warna,dan kualitas suatu barang. Mempadu padankan baju anak dia ahlinya. Jika tiba saat membeli baju lebaran saya sebagai ibunya memilih duduk manis dan membiarkan dia yang memilihkan baju. Hasilnya? Ck.. Ck.. Ck... Luar biasa.

Entah mengapa saya tidak begitu suka berbelanja. Baru satu putaran di toko sudah menguap hingga berulang-ulang. Memang dari kecil saya belum pernah mengalami jalan-jalan bersama Ayah Ibu untuk berbelanja baju. Apa mungkin itu penyebabnya? Entahlah.

Selain memilihkan baju untuk anak, semua perlengkapan rumahpun kupercayakan padanya. Dari seprai hingga sofa semua dia yang menata. hingga hasilnya sempurna, indah serta sedap dipandang mata hingga sering memukau para tetangga.

Suatu hari saya memujinya
"Suamiku..Kamu kalau milih barang selalu bagus dan tak pernah salah"
"Gue.., "jawabnya senang hingga lubang hidungnya terlihat kembang kempis tak karuan.
"Kalau begitu boleh dong istrimu ini bangga terpilih oleh seseorang yang memiliki selera tinggi,"tuturku iseng sambil mendekatinya.
"Nah itu dia, dari sekian pilihan sepertinya hanya memilih istri yang salah," ujarnya cuek. Sebuah cubitan manja darikupun mendarat di pipinya.

Namun dibalik kelebihannya tentu saja ada kekurangannya. Suami saya ini sangat ogah untuk dijadikan stuntman dalam merapihkan rumah, mencuci piring atau memasak. Buat apa ada istri? begitu katanya entah bercanda atau seriusan. Untunglah dia bisa diandalkan dalam hal mengasuh anak. Kala aku kerepotan berjibaku dengan tugas ibu rumah tangga dia cukup handal menjadi pengasuh untuk kedua hatiku. 

[caption caption="Menyuapi Miyu saat Langit menahan rasa dok.pri"]

[/caption]Personil kedua yang membuatku bahagia di rumah adalah putra pertamaku yang bernama Lalaki langit. Sebuah kebetulan yang luar biasa dia lahir pada saat suamiku berusia 28 tahun .Usia yang cukup matang untuk ukuran seorang ayah bukan? seperti halnya Nova yang juga merayakan #NOVAVERSARY dimana usianya sudah menginjak ke 28.Nova terlihat lebih matang sebagai tabloid setia di dunia wanita. Kehadiran Nova menjadi teman baik bagi saya sebagai ibu rumah tangga.

Lalaki langit lahir pada tanggal 28 (tuuuhkan kebetulan lagi) bulan Juli tahun 2009. Berat lahirnya 2,8 kg dengan tinggi badan 49 cm lewat persalinan normal. Nama Lalaki Langit diambil dari pribahasa sunda yang berarti gagah perkasa.

Sebagai anak pertama tentu segenap jiwa raga dikerahkan untuknya. Sakit sedikit panik. Rewel ga berhenti-berhenti langsung telepon mertua tanya ini itu. Tak terlukis betapa sayangnya saya padanya hingga selalu ingin berada di sisinya . Seperti anak kecil yang tak ingin kehilangan mainan kesayangannya.

Mungkin ketakutan ditinggalkan oleh Ayah dan Ibu di masa lalu menyebabkan semua itu. Kadang hal itu jadi merepotkan saya juga karena membuat Langit tak bisa terpisahkan dengan saya. Kemana-mana nempel sehingga susah dititip walau sebentar. 

[caption caption="Selalu ingin bersama"]

[/caption]Langit anak yang pemalu kalau ada tamu dia langsung bersembunyi di balik pintu. Sejak balita sepertinya dia sudah senang bernyanyi namun jangan suruh dia menggambar dan mewarnai dia tak suka melakukannya. Saat dia Tk dan ikut lomba mewarnai baru 5 menit lomba berlangsung dia sudah merengek minta pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun