Setelah perencanaan dibuat Bu Novrita menyarankan untuk mencatat kembali uang yang sudah dukeluarkan . Dari situ kita bisa mengevaluasi bagian mana yang kira-kira bisa dikurangi di bulan berikutnya.Â
Sayapun menepuk jidat. Kenapa tak pernah kepikiran untuk melakukan itu. Berbekal memori di kepala memang sulit mengingat sudah membeli apa saja sebulan ini. Seperti amnesia malah sudah mengeluarkan apa saja. Baru sadar kalau dah tak ada uang di tangan. Ternyata pencatatan uang yang sudah dikeluarkan wajib dilakukan.
Yang tak kalah penting yang harus ibu-ibu perhatikan dalam mengatur keuangan menurut Bu Novrita adalah bahwa tagihan alias hutang hanya boleh 30% saja dari total pendapatan.Â
Sayapun terperanjat. Waduh ,sebenarmya tagihan resmi yang keluarga kami miliki seperti cicilan rumah atau spp bulanan anak masih dalam batas aman. Hanya saja tagihan tidak resmi seperti kreditan panci barang elektronik hingga baju seragam arisan yang meski cicilanya tak seberapa namun setelah diitung-itung ternyata melampaui angka tagihan resmi. Sepertinya saya harus segera bertobat sebelum semua terlambat. Jika dibiarkan maka bisa membuat keuangan kita tak sehat .
Satu lagi yang bu Novrita katakan yang sepertinya harus saya amini. Kegagalan saya dalam menabung ternyata karena kebiasaan saya yang berniat menabung jika ada sisa. Haloo!sampai kapanpun kita tak akan punya sisa. Selama ada uang ditangan selama itulah ada hasrat untuk membelanjakan. Jadi yang bener itu ternyata kita harus memisahkan dulu 10% untuk ditabung. Setelah itu baru kita membelanjakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan satu bulan.
Bu Novrita mengingatkan kalau menabung bukanlah suatu hal yang alamiah buat kebanyakan kita maka diperlukan KOMITMEN. Pantesan saya tak pernah sukses menabung. Kalau ngomongin masalah nabung saya bukannya tak pernah berusaha. Tuh di rumah ada lebih dari satu celengan yang saya punya dari mulai bahan plastik ,keramik sampai kaleng. Namun nasib mereka semua sama di mutilasi sebelum penuh dengan alasan kepepet beli ini itu. Padahal uang tabungan bisa membantu kita kelak di masa depan.
Â
[caption caption="Celengan termutilasi sumber:Arleyandtahnee.wordpress.com"]
Saya mencoba mencerna lagi kalimat Bu Novrita yang menyatakan kalau kita ingin membeli sesuatu yang harganya tak terjangkau dengan uang gajian maka kita bisa memenuhinya dengan menabung. Kita tinggal memperhitungkan berapa yang harus disisihkan untuk mencapai tujuan. Mungkin begini yah.. Semisal nih saya pengen beli mobil yang harganya 60 jutaan. Kalau kita ingin membelinya 5 tahun mendatang maka kita perlu menyisihkan 12 juta pertahun alias 1 juta perbulan.
Pertanyaan selanjutnya yang terlintas dibenak saya adalah dimana sebaiknya saya menyimpan uang?sepertinya menyimpang uang dicelengan sudah tak bisa lagi saya andalkan mengingat tingkat kegagalannya cukup tinggi. Apa menyimpannya di balik baju daleman seperti nenek di jaman duhulu kala? Atau menyembunyikan di balik bantal seperti yang biasa Ibu lakukan?Modus seperti itu jelas sudah tidak aman. Kasus kebakaran atau kebanjiran bisa terjadi kapan saja. Belum lagi kalau rumah kita kebobolan maling .Bahkan meski sudah serba canggih seperti ini di kampung sebelah berhembus kabar penggondolan uang oleh tuyul piaraan. Hiii.. ..Selain serem kalau memang beneran repot juga kalau menimpa kita soalnya bingung enggak bisa membuat laporan ke polisi.
Sebenarnya saya sepakat dengan Bu Novrita untuk menyimpan uang di bank. Namun berita bangkrutnya beberapa bank di tahun 1998 sempat melunturkan kepercayaan saya pada bank. Sempat miris juga melihat berita di tv betapa histerisnya seorang ibu-ibu yang uangnya tersimpan di bank tersebut dan tak jelas harus kemanamiemintanya
Sepertinya kehadiran Bapak Samsu Adi nugroho menyempurnakan pembicaraan hari itu. Beliau membeberkan sejarah berdirinya LPS. Berawal dari peristiwa tumbangnya banyak bank di tahun 1998 dimana dana yang harus dibayarkan pemerintah tak terhitung jumlahnya maka di dirikanlah sebuah lembaga berlabel LPS yang bertugas melindungi dan akan mengganti simpanan nasabah yang mempercayakan uangnya untuk disimpan di bank tersebut. Ketika bank tempat menyimpan uang mereka mengalami kebangkrutan kita tak menangis bombay semalaman apalagi sampai stres tak karuan karna LPS siap mengganti uang kita.