Pulang ke pangkuanmu Ibu
Adalah rindu yang melumut biru
Antara jejak dan tangis yang kian membatu
Padamu sawah-sawah yang kau tanami matahari
Aku merindukanmu, sungguh selalu merindumu
Pulang ke pelukanmu Ibu
Kehangatan yang dulu masih kurasa
Sama-sama wangi dan mungkin lebih wangi lagi
Matamu yang selalu berkaca
Adalah cambah yang setiap waktu kau siram dengan airmata
Sungguh, kembali pulang padamu
Adalah ajal yang selalu kutunggu-tunggu
Rumah Puisi "Langit Kendal", 31072014/ 22.10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H