Mohon tunggu...
Bahrul Ulum A. Malik
Bahrul Ulum A. Malik Mohon Tunggu... Guru - Suka Kopi dan Sastra

"Membaca adalah salahsatu cara Tuhan mencerdaskan manusia, menulis mengabadikannya, Re."

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pulang

1 Agustus 2014   08:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:42 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pulang ke pangkuanmu Ibu
Adalah rindu yang melumut biru
Antara jejak dan tangis yang kian membatu
Padamu sawah-sawah yang kau tanami matahari
Aku merindukanmu, sungguh selalu merindumu

Pulang ke pelukanmu Ibu
Kehangatan yang dulu masih kurasa
Sama-sama wangi dan mungkin lebih wangi lagi
Matamu yang selalu berkaca
Adalah cambah yang setiap waktu kau siram dengan airmata

Sungguh, kembali pulang padamu
Adalah ajal yang selalu kutunggu-tunggu

Rumah Puisi "Langit Kendal", 31072014/ 22.10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun