Mohon tunggu...
Asna Asna
Asna Asna Mohon Tunggu... -

biasa sajaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panas Tubuh Momon Membuat 'Ku Tak Bergairah!

25 Februari 2010   05:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

It's been a while!!!

Yups, setelah sekian lama menderita penyakit yang tidak diketahui bentuk dan rupanya, akhirnya sembuh juga si Monden! Monden itu nama leptop gw. Entah sejak kapan itu dia suka mati sendiri. Lagi nonton pilem, mati. Lagi asik-asik ngetik sambil donlot sambil browsing sambil sambil eksekusi program sambil nyetel win-em, mati. Parahnya lagi, kemaren pas lagi backup data, mati! Dueerrrr...shiiingggg! Pertamany sih gw pikir RAMnya yang udah jebot, secawra si Monden sering dipake ini itu gak jelas, tanpa istirahat macam kerja rodi. Hahaha, gila!!! Stress karena memikirkan penyakit si Monden yang suka tiba-tiba mati--terakhir ia mati tanpa alasan yang jelas, cuma buka folder doang padahal--gw putusin bawa si Monden ke tempat praktik dokter terdekat. Dimulailah petualangan si Monden....

Awalnya si Momon dibawa ke tempat dimana pertama kali gw mengadopsinya, namun ternyata di tempat tersebut tidak menyediakan jasa pengobatan alias serpis. Alhasil, gw lanjutin perjalanan menuju tempat serpis selanjutnya. Eh, tapi sebelum ke situ, mampir-mampir dulu ding! Hehe! Muter-muterin kota Jogja, liat pemandangan kanan-kiri. Sambil liat-liat, pas di daerah Tugu, tepatnya di bawah rel yang melayang itu, eh ada yang muncul tiba-tiba dari semak-semak! Yaaa...!!! Pria bertelanjang dada, tak bercelana pula! Ow ow ow, rejeki emang gak kemana! Hahaha...! Si pria tertawa-tawa bahagia, kayaknya sih dia habis mandi di pancuran air yang ada di monumen Adipura, soalnya badannya basah kuyup. Agak jauh, gw baru ingat kalau dia adalah orang gila di daerah situ. Terkadang ia tidur-tiduran di rerumputan sambil nyanyi-nyanyi. Terkadang juga, kalau pas lagi dapat jekpot, dia bakal menyapa pengguna jalan Malioboro di pagi hari. "Hayoo, kamu kan pelakunya?!" begitu katanya sambil menunjuk satu-satu pengendara sepeda motor. Asem, gw kaget waktu kena tunjuk pagi kapan itu!!! Hahaha!!! Next, sambil membayangkan tubuh si orang gila tadi, eh enggak ding, mikirin penyakit si Momon maksudnya, tanpa sadar udah mampir di salah satu swalayan. Loh? Oh iya, di sini gw baru ingat kalau gw berencana membeli tabung gas mini untuk kompor gas portable yang lagi nganggur di dapur. Oke, datanglah ke konter penjualan tabung. Sambil membeli, iseng-iseng gw tanya-tanya sama penjaga konter.

"Permisi mbak, numpang tanya yah."

"Oh, silakan!"

"Kan aku punya koleksi tabung gas kosong nih! Kalau mau kubuang ke tempat sampah, kan berbahaya tuh, Mbak. Oleh karena itu, kalau tabungnya kukembalikan ke sini, bisa ato enggak ya?"

"Oh, maaf ya, Mbak, disini nggak bisa. Gini aja, ntar kalau di jalan Mbak ketemu selokan atau kali, buang di situ aja, nggak apa-apa, kok!" katanya sambil senyum.

"Hmm, begitu ya. Oke deh. Makasih banyak ya, Mbak!"

"Iya, sama-sama..."

HAHHH?!! Buang tabung gas ke selokan atau kali??? Yang bener aja?!! Wakakaka, sumpah deh pengen ketawa ngakak guling-guling waktu denger jawaban si Mbak. Tapi enggak lah, jaga perasaan dong! Apalagi kayaknya si Mbak lagi bahagia, kalau aku protes pernyataan itu, ntar si Mbak malah sedih. Kalau dia sampai misuh-misuh, gw kecipratan berdosa dong. Yaudah, si Mbak gw kasi senyuman manis deh jadinya. Hihihi! Tabung gas dah dapet, eh, baru ingat kalau si Momon belum di bawa ke serpisan. Siipp, lanjutt!

Muter-muter Jogja lagi, sampailah di toko. Cari inpo bentar, ternyata bisa serpis. Konsultasi, curhat-curhatan ama tukang serpis, eh katanya kipasnya (fan) si Momon dah mulai lambretta alias lambat. Sayangnya si tukang serpis gak punya suku cadang kipas leptop gw dan gw disuruh setor langsung ke tempat serpis resminya. Owww!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun