Perkembangan teknologi digital juga membuka peluang baru bagi PTKI dalam mengembangkan dakwah. Platform seperti media sosial, blog, podcast, dan video daring bisa digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat luas. Teknologi ini memungkinkan pesan-pesan Islam disampaikan dengan cara yang lebih mudah diterima oleh generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi.
Namun, penting bagi mahasiswa dan dosen di PTKI untuk memahami bahwa dakwah di era digital bukan hanya tentang menyampaikan pesan agama, tetapi juga harus memperhatikan etika dan validitas informasi yang disebarkan. Jangan sampai dakwah yang dilakukan justru memicu kesalahpahaman atau menimbulkan masalah baru di masyarakat.
Kesimpulan
Literasi digital di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam adalah kebutuhan mendesak yang harus segera diperkuat. Literasi digital tidak hanya akan memperkaya proses pembelajaran, tetapi juga membantu mahasiswa dan dosen menghadapi tantangan di dunia maya, seperti hoaks dan radikalisme. Meski demikian, tantangan terkait infrastruktur dan keterampilan harus segera diatasi agar literasi digital bisa diterapkan secara maksimal di PTKI. Dengan literasi digital yang baik, PTKI akan lebih siap menghadapi era digital tanpa kehilangan identitas keagamaan mereka.
Referensi:
1.Nurhadi, M. I., & Murtadho, N. (2019). Literasi Digital dalam Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 20-35. DOI: 10.14421/jpi.
2.Muslih, A. (2018). Tantangan dan Peluang Literasi Digital di Perguruan Tinggi Keagamaan. Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi, 6(3), 50-68.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H