Mohon tunggu...
Lanang Suandewa
Lanang Suandewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Hindu

filsafat untuk logowo menerima kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

UPANISAD OBAT ANTI OVERTHINKING

2 Januari 2024   06:52 Diperbarui: 2 Januari 2024   20:41 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: bicaraberita.com

Hallo sobat budiman

Pernahkah kalian overthinking?

Bagaimana perasaan kalian saat mengalaminya?

Nah, overthinking disadari atau tidak sering terjadi di pikiran kalian bukan?, dan membuat kepala terasa mumet sehingga tidak nyaman melalukan aktifitas apalagi sembahyang tentu akan terganggu oleh gejolak pikiran itu. Overthinking  adalah sebuah kondisi saat pikiran memikirkan terlalu banyak hal negatif secara berlebihan khususnya memikirkan hal yang terjadi dimasa lalu (atita), dan mecemaskan masa depan (anagata).

Pada bahasan artikel ini kalian diingatkan telah memiliki kitab upanisad khususnya pada bagian Katha Upanisad, sebagai kitab yang luar biasa ajarannya apabila dihayati untuk mengatasi permasalahan kehidupan sehari-hari, Katha Upanisad atau Kathopanisad terdapat di Kathaka Saakha tepatnya pada Krisna Yajur Weda, lebih dalamnya Kathopanisad berisikan dialog antara Dewa Yama sebagai dewa kematian dan Nachiketas yang tidak lain adalah seorang brahmacari yang mempertanyakan perihal jiwa saat kematian, walaupun berisikan tentang kematian (eskatologi) akan tetapi secara implisit menjelaskan pada kita tentang keberadaan pikiran yang membelenggu Atman.

Setiap individu manusia sesungguhnya dalam dirinya terdapat tuhan itu sendiri dalam bentuk atman, tuhan seperti yang kita ketahui bersama lekat dengan sifat mulia, damai (shantih), pengasih, dan segala-galanya yang luhur. Namun mengapa manusia yang katanya ada tuhan dalam dirinya bisa galau bahkan overthinking?, nah itu disebabkan karena lapisan atman yang membungkusnya yaitu pada bagian manomayakosa yang merupakan lapisan halus yang berupa pikiran mengalami gejolak. Liarnya pikiran manusia juga diulas cukup banyak pada susastra suci hindu misalkan sarasamuccaya dan lain sebagainya, pikiran yang bergejolak hingga menimbulkan "konflik bhatin" akan mengakibatkan atman dalam diri seseorang terkontaminasi pikiran negatif, dan berdampak pada emosi seseorang. Bisa sobat amati stress, frustasi adalah hal yang lumbrah dialami oleh seseorang namun efeknya sangat besar dan berujung pada menurunnya produktifitas. Ada ucap sastra Kathopanisad 1.3.3 yang bunyinya sebagai berikut:

tmnam rathita viddhi arram rathameva tu |

buddhi tu srathi viddhi mana pragrahameva ca || 3 ||

Terjemahan: Mengenal atman sebagai penguasa kereta, tubuh hanya sebagai kereta, mengetahui juga kecerdasan sebagai pengemudi; kenali pikiran sebagai kendali (Wisdom Library, 2021).

Nah sobat, dari sloka tersebut dijelaskan setiap individu manusia sepantasnya mengenali dirinya sendiri dan mampu mengendalikan pikiran serta perasaan, sejatinya orang yang hebat adalah orang yang mampu memerangi musuh dalam diri, yang menjadi ujung tombaknya adalah pikiran atau manah. Manah dapat membuat manusia menjadi sangat hebat (jnana) dan begitu juga sebaliknya bisa membuat kehancuran bagi kehidupan individunya. Pikiran menjadi unsur yang mengendalikan perkataan (wak) dan perbuatan kita (karma), tujuan dari mengendalikan pikiran itu adalah agar atman yang diibaratkan permata berselimut lumpur (pengandaian pikiran negatif) bisa dibersihkan lewat pengendalian pikiran sehingga sifat mulia atman dalam diri dapat bangkit dan membuat seseorang menjadi bijaksana dalam memanajemen pikirannya. Orang bijak mengatakan "Manah pandita ratu" yang berarti pikiran adalah seorang guru dan raja, karena apapun yang di pikirkan oleh seseorang maka itulah yang akan terjadi.

Ada sebuah cerminan Dalam Brihadaranyaka Upanisad:

"He who knows the Self as such becomes self-controlled, calm, withdrawn into himself, enduring and concentrated, and sees the Self in his own body; he sees all as the Self. Evil does not overtake him, but he transcends all evil. Evil does not trouble him, but he consumes all evil. He becomes sinless, taintless, free from doubts and a knower of Brahman (the Infinite)" (Chaper IV, iv. 23)(Rajendran, 2018).

Terjemahan: Dia yang mengetahui Diri seperti itu menjadi mengendalikan diri, tenang, menyendiri, bertahan dan berkonsentrasi, dan melihat Diri dalam tubuhnya sendiri; dia melihat semua sebagai Diri. Kejahatan tidak menyusulnya, tetapi dia mengatasi semua kejahatan. Kejahatan tidak mengganggunya, tetapi dia menghabiskan semua kejahatan. Dia menjadi tanpa dosa, tanpa noda, bebas dari keraguan dan mengetahui Brahman.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang haruslah mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu kemudian mengenali gejala yang muncul, penyebabnya apa?, mengapa bisa cemas ?, mengapa bisa benci?, mengapa bisa marah?, mengapa bisa iri? dan lain sebagainya, baru kemudian disadarkan dengan ingat hakikat tubuh ini melalui menarik nafas (pranayama), setelah itu ajak berdiskusi pikiran dan disampaikan afirmasi: "saya bukan orang yang penuh pikiran negatif, saya mencintai diri saya, saya tidak mengijinkan pikiran negatif ini muncul, saya hanya mengijinkan pikiran positif yang muncul, terimaksih pikiran negatif engkau telah menuntunku hingga bisa megenali dan mengendalikan diri, sekarang keluarlah bersama nafasku (hembuskan nafas)". Afirmasi demikian adalah penggabungan antara nasehat upanisad, metode yoga (pranayama), ilmu psikologi modern yang bisa diterapkan kapan saja dan dimana saja untuk senantiasa melatih pikiran agar terarah dan membawa kemajuan yang penuh dengan kecemerlangan (widya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun