Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jepang dan Australia Sama-Sama Langganan Piala Dunia, Apa Rencana STy Selanjutnya?

27 Januari 2024   11:53 Diperbarui: 27 Januari 2024   11:59 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya kita harus bangga terlebih dahulu dimana kita bisa menembus babak 16 besar piala asia 2023 yang di gelar di Qatar, ini adalah pencapaian bersejarah bagi kita karena ini adalah pertama kalinya kita bisa menembus babak knock out.

Berbicara piala asia pastinya harus berbicara kualitas dan kekuatan, karena hanya negara-negara terpilih dari hasil seleksi saja yang bisa mengikuti kompetisi tertinggi di benua Asia ini. Dalam artian, ada 48 negara yang terletak di benua Asia sedangkan jatah piala asia hanya 24 tim. 

Dalam artian, ke-48 negara ini harus saling menunjukkan kualitasnya agar bisa lolos kualifikasi terlebih dahulu. Jadi, masuk menjadi peserta piala asia saja sebenarnya sudah pencapaian luar biasa bagi sebuah negara termasuk Indonesia.

Musim ini timnas Indonesia diberikan kesempatan lolos dari fase grup dan melaju ke babak 16 besar menantang Australia yang merupakan juara grup B.

Jepang dan Australia Menjadi Langganan Piala Dunia

Harus kita akui Jepang dan Australia itu memiliki kekuatan yang seimbang, karena itulah mereka menjadi langganan piala dunia perwakilan Asia. 

Pelatih Shin Tae yong harus memutar otak agar bisa menemukan strategi yang ideal menghadapi Australia, pasalnya kekuatan Australia terdapat pada kecepatan dan umpan-umpan atas mirip dengan Jepang.

Seperti kita ketahui, saat laga Jepang vs Indonesia di pekan ketiga babak penyisihan grup, lini belakan timnas kocar-kacir menghadapi umpan-umpan atas Jepang. Beruntung saat itu pemain Jepang tidak bisa memaksimalkan peluang mereka termasuk yang membentur tiang gawang.

Inilah yang harus dibenahi STy saat menghadapi Australia yang saat ini dilatih Graham Arnold, lini depan timnas juga sangat lemah. Hal itu terbukti saat kontra Jepang, dimana kita sangat sulit menembus untuk melakukan tembakan kearah gawang Jepang.

Shin Tae yong harus meniru taktik Suriah saat menghadapi Australia, dimana pemain Suriah menerapkan zona marking atau pertahanan khusu di area sendiri atau bahasa gaulnya parkir bus, mungkin hanya cara ini bisa meredam kekuatan Australia.

Sebenarnya kita diuntungkan dengan atmosfir di Qatar, dimana para pemain Australia mulai kendor saat memasuki menit ke-70 an gitu akibat stamina terkuras. Hal itu terbukti, dimana Suriah mulai melakukan manuver-manuver ke lini pertahanan Australia saat memasuki menit ke 80-an, beruntung pertahanan tim asuhan Graham Arnold masih kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun