Sebelumnya kita harus mengapreasisi para pemain timnas Indonesia yang telah berjuang keras tadi malam saat melawan Irak, permainan tim garuda juga sangat baik dan minim kesalahan sehingga sangat menegangkan untuk di tonton. Pelatih Shin Tae yong sepertinya harus memoles kembali lini depan yang dimana banyak membuang-buang peluang.
Sayangnya permainan indah tadi malam berubah menjadi tempramental akibat keputusan wasit yang kontroversi, dimana gol kedua Irak di menit 45+7' di sahkan wasit. Jika dilihat dari siaran ulang dan VAR sebenarnya posisi Osama Rashid sangat jelas offside tapi apa dikata lagi jika wasit memutuskan gol tersebut sah.
Hakim garis pun sedikitpun tidak memberikan reaksi terkait posisi offside Osama Rahshid, ini adalah kerugian besar yang harus diterima timnas Indonesia di laga perdanyan di grup D.
Permainan timnas pun kini berubah pasca gol kontroversi tersebut, dimana biasanya pemain kita dapat bermain terbuka kini mulai tertekan dan juga sering membuang-buang kesempatan di lini depan lawan.
Kenapa Masih Ada Keputusan Kontroversi Meskipun Ada VAR?
Sebenarnya kesalahan-kesalahan kontroversi seperti ini tidak hanya terjadi pada Indonesia saja, sudah banyak kejadian seperti ditemukan di liga-liga maupun tingkat nasional.Â
Video Assistent Reffere (VAR) memang berfungsi sebagai pembantu wasit dalam mengambil keputusan sulit di lapangan yang bisa disebabkan kurang telitinya mata wasit dalam melihat bentuk-bentuk pelanggaran yang terjadi. VAR digadang-gadang akan menjadi wasit adil yang tidak akan merugikan kedua belah pihak manapun.
Namun sayangnya itu hanya sebuah teknologi yang masih dikendalikan manusia dalam menganalisa kejadian di dalam lapangan, jadi bisa saja ada kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Tanpa VAR pun kita bisa melihat posisi Osama Rashid adalah offside, karena telihat jelas dia menunggu bola bukan mengejar bola. Inilah yang membuat dirinya harus diganjar offside.
Perlu untuk diketahui, tidak hanya hakim lapangan saja yang harus disalahkan, wasit garis dan wasit VAR juga harus ikut disalahkan. Karena mereka teledor dalam mengambil keputasan yang jelas-jelas merugikan Indonesia.Â
Sangat disayangkan ada keputusan kontroversi seperti ini di turnamen terbesar benua Asia yang digelar empat tahun sekali, pihak Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) harus segera membenahi diri lagi agar tidak terjadi kasus seperti ini di laga-laga lainnya.