Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebercak Kecil Harapan Indonesia di Piala Asia 2023 dan Catatan Buruk Timnas

10 Januari 2024   11:14 Diperbarui: 10 Januari 2024   11:43 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang lolos timnas Indonesia di Piala Asia 2023 sepertinya sangat tipis, dimana permainan timnas Garuda saat melakukan ujicoba sangat-sangat buruk. Dalam tiga pertandingan ujicoba semuanya berakhir dengan kekalahan, yang dimana dua pertandingan menghadapai Libya dengan skor leg pertama 0-4,leg kedua 2-1 dan pertandingan terakhir melawan Iran dimana timnas kita di lumat 5-0 tanpa balas.

Dalam tiga pertandingan Indonesia sudah kebobolan 11 gol dan hanya mampu mencetak satu gol saat melakoni pertandingan leg kedua melawan Libya, hasil ini tentunya sangat-sangat buruk meskipun para pemain rata-rata pemain naturalisasi tetap saja tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Rotasi pemain dan ujicoba taktik bukanlah satu alasan bagi Indonesia mengalami kekalahan di laga friendly match, karena para pemain yang tergabung ke timnas adalah para pemain terbaik di klubnya dan pastinya bisa beradaptasi dengan para pemain lainya.

Jika pemain pilihan harus berlatih terus menerus berarti mereka bukanlan pemain terbaik, karena dalam dunia sepak bola sudah ada pola permainan sesuai dengan posisinya di klub. Dalam artian, jika dia seorang penjaga gawang makan tugasnya di timnas adalah penjaga gawang tidak mungkin dijadikan sebagai penyerang, gelandang maupun bek.

Begitu juga dengan bek, gelandang dan penyerang, mereka sudah menguasainya posisinya sehingga mereka di percaya klubnya menjadi pemain kunci.

Namun, yang mirisnya. Saat pertandingan ujicoba para pemain Indonesia mengalami kebingungan pada posisinya sendiri sehingga banyak melakukan blunder dan kesalahan-kesalahan fatal dalam memanfaatkan peluang.

Ini merupan perkara yang sulit untuk dirubah oleh para pemain timnas Indonesia dari zaman ke zaman, semestinya mereka harus sigap dalam tugasnya masing-masing. Karena mereka juga sudah memiliki jam terbang profesional dan sudah bertemu berbagai macam tipikal pemain saat bermain di klubnya.

Inilah yang membuat setiap pelatih timnas Indonesia harus geleng-geleng kepalah melihat kualitas permainan Indonesia yang terbilang sangat tidak profesional untuk tingkat internasional.

Pelatih mestinya tinggal menjalankan taktik dan strateginya bukan harus mengajari para pemain lagi dalam melakukan pasing, tendangan dan dribblling. Gak percaya? inilah yang terjadi saat ini pada timnas kita yang permainannya sangat amburadul.

Taktik pelatih Shin Tae yong sebenarnya sangat baik, akan tetapi tidak dapat dijalankan para pemain kita. Meskipun Indonesia mendatangkan pelatih kelas atas dunia seperti Pep Guardiola ataupun Carlo Ancelotti hasilnya pasti sama saja dan tidak jauh dengan saat diasuh Shin Tae yong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun