Depresi pasca-liburan adalah sindrom yang mempengaruhi sebagian besar orang yang melakukan liburan panjang, hal ini ditandai dengan penurunan drastis bad mood saat kembali bekerja setelah liburan atau lebih dikenal dengan istilah post holiday blues. Ini biasanya merupakan gangguan mental sementara yang tidak terlalu beresiko bagi kesehatan mental. Meskipun demikian kita perlu mengantisipasi hal tersebut, karena ada beberapa orang harus konsultasi ke psikologis jika tidak diatasi dengan cepat.
Gejala depresi pasca liburan ini dapat kita lihat pada diri sendiri atau teman kita, contohnya yang biasanya rajin masuk sekolah atau kuliah saat waktu liburan telah habis dan waktu aktivitas sekolah dimulai pasti banyak murid-murid yang absen padahal mereka sudah beradah di rumahnya masing-masing.
Inilah gambaran orang yang sedang terkena gangguan mood atau post holiday blues, mereka lebih memilih bermalas-malasan di rumah padahal sudah memasuki hari aktivitas normal setiap harinya. Dampak buruk dari post holiday blues itu sendiri seperti
* Kurang motivasi.
* Kesedihan.
* * Kekurangan energi.
* Apatis.
* Sulit untuk fokus.
Gejala-gejala post holiday blues juga berbeda-beda tergantung orangnya dan, biasanya, setelah beberapa hari atau seminggu gejala-gejala tersebut hilang dengan sendirinya saat kia sudah terbiasa dengan rutinitas harian.
Bila gejala tidak kunjung hilang atau timbul dengan intensitas yang cukup besar, disarankan untuk memeriksakan diri ke ahli psikolog terdekat untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk.