Namun, penumpang mungkin tidak dapat menggunakan layanan ini secara gratis. Meskipun sebenarnya Wi-Fi dalam penerbangan telah diizinkan sejak 2008 dan juga tidak gratis. Dan kemudian penggunaan Wi-Fi kembali dilarang sejak terjadinya beberapa kasus kecelakaan pesawat.
Perusahaan jaringan seluler dan maskapai penerbangan mungkin membebankan tarif khusus kepada pelanggannya, karena konektivitas yang ia gunakan melibatkan koneksi ke jaringan dari berbagai negara yang menyebabkan biaya roaming.Â
Keputusan untuk menghapus mode pesawat dan membangun jaringan 5G telah menjadi kontroversi, maskapai raksasa AS telah mengirim surat bersama kepada regulator penerbangan dan Gedung Putih memperingatkan bahwa jika operator mengaktifkan jaringan 5G di dekat bandara, mereka dapat membahayakan keselamatan ribuan penerbangan maskapai.
Menurut mereka, frekuensi yang digunakan jaringan 5G dapat mengganggu frekuensi yang digunakan pesawat untuk mengukur ketinggiannya, yang dapat menyebabkan kekacauan sistem radar dan bahkan dapat mengalami kecelakaan fatal.
Dilansir dari bbc.com (21/12),Glenn Bradley yang menjabat sebagai Kepala Operasi Penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil Inggris mengatakan bahwa rencana untuk mengaktifkan sistem 5G akan beroperasi pada pita frekuensi yang lebih tinggi, oleh karena itu tidak akan mempengaruhi sistem pesawat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H