Rudal tersebut dikabarkan telah menewaskan dua orang dan menyebabkan kerusakan teritorial dan menyebabkan putusnya aliran listrik di wilayah Przewodow, dan presiden Ukraina Zelensky tetap ngotot menuduh Rusia yang melakukan serangan Rudal tersebut.
Namun, beberapa pengamat pertahanan mengatakan, jika ini adalah serangan provokasi untuk menarik perhatian dunia kembali setelah konflik Rusia Ukraina mulai di abaikan dunia.
Pihak NATO juga telah melakukan pertemuan darurat untuk membahas insiden ini, jika tidak maka kemungkinan perang akan menyebar ke negara ketiga yaitu Polandia.
Insiden ini sepertinya merupakan strategi perang hibrida yang dilakukan Zelensky untuk mengalahkan Vladimir Putin, mengingat Ukraina saat ini sudah habis di bombardir Rusia dan tipisnya bantuan alutsista ke Ukraina.
Perang hibrida merupakan strategi perang militer, strategi ini pertama kali di cetuskan "Frank Hoffman" pada tahun 2007. Perang Hibrida atau campuran ini menggunakan strategi perang politik dengan memadukan perang konvensional, dikutip dari kompas.com (18/11)
Perang Hibrida juga bersifat sistematis dan masif yang bertujuan untuk mempengaruhi musuh, sekutu maupun simpatisan kedua belah pihak dengan menggunakan informasi palsu (hoax), diplomasi, dan intervensi.Â
Cara ini sebenarnya sudah seringkali digunakan beberapa negara untuk menghadapi musuh-musuh yang memiliki kekuatan perang luar biasa, akan tetapi cara ini tidak akan berhasil karena strategi Zelensky sudah terbaca pihak Rusia dan Polandia.
Ledakan rudal ini dianggap sebagai bentuk provokasi Ukraina ke Polandia agar Polandia menyalahkan Rusia atas ledakan tersebut, namun sayang Polandia tidak mudah masuk perangkap Zelensky.Â
Perang hibrida akan menciptakan keadaan yang meresahkan dunia, terjadinya kerusuhan yang dikendalikan oknum tertentu. Salah satu contoh perang hibrida adalah perang di Lebanon antara Israel dan gerilyawan pada tahun 2006. Selama konflik ini, pasukan berhasil menggunakan berbagai taktik gerilya untuk melumpuhkan kekuatan militer Israel yang kuat.
Apabila Ukraina berhasil mencipta perang hibrida, maka dengan demikian Ukraina akan memiliki negara lain untuk menghadapi Rusia. Namun, dijaman teknologi ni metode perang hibrida tidak akan ampuh memicu konflik baru.
Apalagi serangan rudal di Polandia sangat cepat di identifikasi keamanan setempat, dan luar biasanya adalah Polandia tidak mau terpancing akibat ledakan rudal di Przewodow.