Sleep apnea lebih sering terjadi pada pasien paruh baya, tetapi anak-anak juga pernah tercatat mengalaminya. Pada anak dengan sleep apnea, akan disertai dengan ciri khas seperti hiperaktif, ketidakstabilan mental, mengompol, penurunan daya ingat.
Metode untuk mendiagnosis sleep apnea adalah dengan mengkonsultasikan kepada dokter ahlinya, karena sleep apnea sulit dideteksi sendiri oleh penderita. Bahkan dokter tidak bisa menyimpulkan sleep apnea tanpa melakukan observasi dan pemantauan dari perawat yang menjaga Anda tidur diruang rawat.
Selain memantau gejala klinis pada penderita, dokter akan menerapkan polisomnografi untuk mendiagnosis sindrom ini. Cara ini berfungsi untuk memeriksa pernapasan dan memantau fungsi tubuh lainnya saat Anda tertidur.
Dengan demikian dokter dapat mendeteksi apakah pasien menderita sleep apnea beserta jenisnya apakah itu OSA, CSA atau MSA.Â
Selain itu, pasien perlu dievaluasi untuk mengetahui indeks massa tubuh (BMI), kemudian tindakan lanjutannya adalah harus diperiksa oleh spesialis THT dan dokter spesialis jantung untuk mengetahui pernapasan, neuroendokrin dan kardiovaskular.
Sangat penting untuk membedakan sleep apnea dari masalah kesehatan lain seperti mengantuk, kurang tidur, depresi, narkolepsi, efek samping obat, atau gangguan tidur utama.
Tindakan apa yang diterapkan dalam pengobatan sleep apnea
Aturan umum dalam pengobatan sleep apnea adalah yaitu dengan mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka selama tidur.Â
Dokter mungkin akan menyarankan penderita sleep apnea untuk menyediakan tabung oksigen si rumah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter spesialis terkait penanganan ini.
Untuk kasus di mana sleep apnea disebabkan oleh obstruksi akibat struktur hidung, rahang atau tenggorokan maka tidak ada jalan lain selain operasi.
Operasi akan dilakukan untuk memperlebar saluran udara dan menghilangkan sumbatan pernapasan. Selain mendapat pengobatan medis.