Ini merupakan kode keras bagi para punggawa Milan agar dapat bekerja secara maksimal, dan jangan sekali-kali membuang kesempatan apalagi melakukan kesalahan fatal di lini belakang.
Pelatih Pioli harus melakukan sedikit rotasi di lini tengah mereka agar tidak menjadi bulan-bulanan lawan, formasi efektif Milan saat menghadapi Zagreb semestinya 5-3-2, cukup Brahim Diaz dan Oliver Giroud menjadi ujung tombak.
Permainan bola panjang akan sangat efektif memporak-porandakan pertahanan Zagreb, mengingat permainan Zagreb fokus bertahan dan hanya melakukan manuver jika benar-benar dirasa dapat mengkonversi gol.
Meskipun di leg pertama Milan berhasil membungkam Zagreb 3-1, akan berbeda lagi ceritanya saat bertandang ke markas Zagreb. Dimana Dinamo Zagreb belum terkalahkan di kandang sendiri sedangkan Milan sangat sulit menang saat bertandang.
Perlu digarisbawahi, Salzburg juga tidak akan membiarkan Chelsea menang dengan mudah karena Salzburg akan bermain dikandangnya sendiri Red Buls Arena.
Pertandingan grup E memang cukup menarik untuk disaksikan karena tersaji laga-laga hidup mati, Zagreb juga masih memiliki peluang lolos bila Chelsea dua kali kalah secara beruntun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H