Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola

Alasan Jepang Ingin Masuk ke UEFA Nation League, Apakah Asia Tidak Menarik Lagi?

10 Oktober 2022   16:15 Diperbarui: 10 Oktober 2022   16:27 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) telah melayangkan surat kepada Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) bahwa mereka ingin berpartisipasi di UEFA Nations League, alasan JFA adalah untuk mempersiapkan diri di Piala Dunia 2026.

Hal ini juga dinilai sebagai rencana untuk meningkatkan daya saing tim Jepang menuju Piala Dunia 2026 dari tim-tim benua Eropa dan CONMEBOL. JFA juga menilai jika tidak ada event besar seperti Piala Asia atau Piala Dunia pada saat UEFA Nation League bergulir, dilansir dari laman sportingnews.com (10/10).

Tidak bisa dipungkiri, jika Jepang adalah salah satu negara di Asia yang jarang absen Piala Dunia. Tim berjulukan Samurai Biru ini sering menjadi langganan perempat final Piala Asia.

Jadi Jepang salah satu negara terkuat di Asia setelah Iran, Arab Saudi, Korea dan Australia. Langkah JFA memilih bergabung UEFA Nation League adalah solusi jitu untuk mengasah kemampuan mereka di tingkat berikutnya.

Permainan bola di Eropa sangat terkenal cepat, agresif dan tajam. Pemain-pemain bintang juga bertaburan di Eropa, jadi para pemain Jepang dapat mencuri dan membaca skill-skill pemain Eropa.

Karena itulah, mereka sangat bertekad untuk masuk ke UEFA Nations League, niat Federasi Sepak Bola Jepang masih dipertanyakan UEFA dan AFC. Namun, mereka tetap bersikeras dan berharap bisa meyakinkan UEFA untuk memberi mereka pengecualian sebagai tim tambahan di luar Eropa.

Bahkan JFA dikabarkan sudah memiliki peta jalan untuk berlaga di UEFA Nations League. Dengan demikian, mereka akan memilih Jerman sebagai kandang mereka atau tepatnya markas mereka berada di kota Dusseldorf, alasannya karena Jepang berada didalam kawasan benua Asia dan pastinya akan mempersulit tim Eropa terbang ke Asia.

Disatu sisi, JFA tidak mau bermarkas di Jepang karena tidak ingin dikaitkan dengan modus pariwisata yang dapat menambah pendapatan negara dari para pelancong.

Sebenarnya JFA telah menempatkan markas di sini sejak Piala Dunia 2014 dan mereka akan mengumpulkan pemain mereka di kota ini untuk kenyamanan berpartisipasi dalam UEFA Nations League. Dengan demikian, para pemain timnas Jepang tidak akan merasa kelelahan akibat perjalanan jauh.

Pelatih Hajime Moriyasu juga tampaknya siap dengan rencana berani ini karena menurutnya akan lebih mudah untuk mengumpulkan pemain di Eropa, karena sebagian besar dari mereka bermain untuk liga top Eropa seperti liga Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol.

Hajime Moriyasu juga sedang memeriksa para pemain Jepang yang bermain untuk klub di Eropa, dan jika dijumlahkan ada sekitar 20 pemain. Dan sisanya akan diterbangkan saat menjelang laga babak penyisihan grup.

Semua skema telah dilakukan Federasi Sepak Bola Jepang agar dapat menyakinkan UEFA, agar mereka dapat diterima sebagai tim undangan dari Asia.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah UEFA akan mau menerima permohonan JFA? Saya rasa UEFA akan menolak mentah-mentah tawaran dari JFA karena alasan beda benua.

JFA menyakinkan UEFA agar berkaca dari CONMEBOL yang dimana mereka mengundang beberapa tim dari benua asing seperti Eropa, Asia dan Afrika.

Mengingat Jepang pernah menjadi bagian dari turnamen bergengsi CONMEBOL. Jadi, mereka yakin akan menjadi salah satu tim terbaik di UEFA Nation League. 

Meskipun Jepang pernah di undang di kompetisi CONMEBOL, tidak berarti menjadi tolok ukur mereka bisa menyakinkan UEFA.

CONMEBOL dengan UEFA berbeda sangat jauh, CONMEBOL mengundang tim dari benua asing karena mereka kekurangan peserta. Sedangkan di Eropa banyak sekali negara yang memiliki kualitas sepak bola di atas rata-rata, itulah sebabnya UEFA Nation League harus menyeleksi tim yang mana yang boleh ikut berlaga di Nation League.

Mengistimewakan Jepang pastinya akan membuat beberapa negara di Eropa akan marah besar, mengingat mereka juga sangat sulit berpartisipasi di Nation League karena kalah saing dari negara tetangganya.

Namun, semua tergantung dari kebijakan UEFA dalam menanggapi permohonan JFA bila ingin berpartisipasi di dalam Nation League. Jikapun di setujui, maka Jepang harus mengikuti aturan dan peraturan yang berlaku di Eropa, seperti mengikuti seleksi tim.

Meskipun dirasakan aneh, tapi ini adalah jalan terbaik untuk Jepang jika ingin bersaing dengan tim Eropa. Jepang akan menjadi negara Asia pertama yang ikut kedalam turnamen khusus Eropa. 

Memang, kemampuan Jepang dalam mengolah si kulit bundar tidak perlu diragukan lagi. Tim Jepang sangat sulit ditaklukkan oleh tim-tim dari Eropa sekalipun, justru permainan Jepang ditakuti Eropa dan Amerika karena permainan cepatnya.

Banyak pemain Jepang yang menjadi legenda di Eropa seperti Shunsuke Nakamura, Hidetoshi Nakata, Shinji Kagawa dan Keisuke Honda.

Dan saat ini masih banyak bertaburan pemain Jepang yang berlaga di Eropa dan kelak mereka bisa mengimbangi para pendahulunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun