Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

FIA Batalkan Grand Prix Rusia, Nasib Pembalap F1 "Nikita Mazepin" Gonjang-Ganjing

2 Maret 2022   11:46 Diperbarui: 3 Maret 2022   20:00 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembalap asal Rusia Nikita Mazepin | (aset: gridoto.com)

Federasi Automobil Internasional (FIA) telah mengkonfirmasi untuk pembatalan Rusia sebagai tuan rumah F1, akan tetapi FIA tetap memperbolehkan pembalap asal Rusia dan Belarusia untuk mengikuti balap seperti biasa dengan aturan khusus yang di sediakan FIA.

Pembatalan Grand Prix Formula 1 Rusia ini dikarenakan FIA mengutuk tindakan presiden Vladimir Putin yang telah memerintahkan militernya untuk invasi ke Ukraina, dan hal ini langsung di putuskan oleh FIA setelah mengadakan pertemuan luar biasa dengan para "Dewan Motorsport Dunia" dan mengkonfirmasi pembatalan tersebut.

Pihak FIA mengambil tindakan secepatnya agat tidak adanya kecaman dari para penggemar F1 dan disatu sisi FIA juga ingin mengikuti organisasi olahraga lainnya seperti Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA, semua komite dari cabang olahraga dunia lainnya juga dikabarkan memutuskan untuk melarang segala altet Rusia di kancah internasional.

Pihak FIA dan Komite Olimpiade Internasional juga akan secepatnya mengeluarkan tim nasional Rusia dan Belarus dari kompetisi mereka. Selain itu, FIA juga mengkonfirmasikan tidak akan ada balapan di Rusia dan Belarusia hingga sampai waktu yang ditentukan.

Penolakan ini merupakan bentuk kecaman dunia terhadap Rusia yang telah melakukan serangkaian serangan yang brutal ke Ukraina, dan hingga saat ini Rusia masih melakukan penyerangan dan juga invasi militer.

Yang membuat negara lain adalah, keputusan Putin yang memerintahkan militernya untuk mempersiapkan senjata yang sangat dilarang oleh Dunia yaitu Bom Nuklir.

Bagi pembalap Rusia dan Belarusia yang ingin tetap mengikuti balapan, maka mereka harus bersedia mengikuti aturan khusus FIA yang mewajibkan untuk tetap bersikap netralitas dan menjunjung tinggi perdamaian dan kedua pembalap ini tidak boleh membawa simbol atau emblem negara mereka baik itu bendera maupun tulisan.

Pembalap dari tim "Haas" yang bernama Nikita Mazepin tidak serta merta dapat bermain aman di Formula 1 karena FIA juga akan tetap mengawasi mereka dan bisa juga mendepak mereka bila situasi Rusia semakin memanas, dan faktor inilah yang membuat masa depannya masih gonjang ganjing di F1.

Pihak tim "Haas" juga menjamin pembalapnya Nikita Mazepin tidak terlibat dalam urusan politik Rusia, ia juga tidak akan membela tindakan negaranya mengenai invasi militer.

Oleh karena itu tim Haas akan mempertahankan posisinya di tim, akan tetapi tim Haas tidak menjamin pihak sponsor akan tetap mendukung atau tidak.

FIA juga telah menonaktifkan keanggotaan Rusia dan Belarusia dan akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut melihat situasi dan kondisi Rusia dan Ukraina. 

Menurut laporan juga mengatakan segala jenis pendanaan hibah dan bantuan sosial juga akan segera dibekukan dunia, jadi Rusia dan Belarusia tidak akan mendapat bantuan dari negara lain.

Pimpinan Formula 1 dikabarkan telah mengadakan pertemuan pada hari Selasa, 1 Maret yang membicarakan nasib pembalap Nikita Mazepin, mengingat ayahnya adalah seorang oligarki Rusia yang juga orang yang berpengaruh di negaranya.

Ayahnya Nikita Mazepin juga memiliki hubungan akrab dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan inilah yang membuat pihak FIA sulit mengambil keputusan dan harga diri FIA juga dipertaruhkan karena mengijinkan pembalap Rusia dan Belarusia bertanding.

Nikita Mazepine, mengaku akan tetap kembali ke Rusia dan akan melakukan balapan sendiri di sirkuitnya sebagai bentuk penghormatan kepada negaranya Rusia.

Namun, pernyataannya tersebut justru di serang oleh para penggemar F1 di seluruh dunia dan memaksa FIA untuk segera mengeluarkanya dari Grand Prix F1.

Pembalap Nikita Mazepine diketahui saat ini berusia 22 tahun dan ia merupakan putra dari Dmitry Mazepin, seorang pengusaha sukses asal Rusia.

Dmitry Mazepin juga seorang pemegang saham dan ketua Uralchem, yang memiliki hubungan langsung dengan Presiden Vladimir Putin. Federasi Motorsport Ukraina juga telah meminta FIA untuk segera mengusir semua pembalap asal Rusia dan Belarusia baik itu Formula 1, Formula 2.

Namun, Nikita Mazepin baru-baru ini membuat sebuah status di media sosialnya dengan mengatakan, "Saya selalu menjadi seorang penggemar olahraga tanpa politik," status Nikita Mazepin ini hanya mengatakan jika ia tidak ikut campur urusan politik di negaranya. 

Pimpinan tim Haas "Guenther Steiner" juga mendukung pembalapnya dan ikut mengatakan jika Nikita Mazepin tidak ada hubungannya dengan politik apa pun yang terjadi di Rusia. Jadi, tidak ada alasannya untuk melarangnya ikut balapan karena ia juga bersedia mengikuti aturan FIA.

Meskipun demikian, pimpinan motorsport Ukraina tetap meminta Federasi Automobil Internasional (FIA) untuk mengusir semua anggota Rusia dan Belarusia dari Formula 1.

Manajemen Formula 1 telah mengumumkan pada hari Senin, bahwa Grand Prix Rusia di Sochi tidak akan diadakan untuk saat ini karena tindakan invasi militer ke Ukraina. 

Ukraina juga menginginkan larangan semua bentuk simbol dari negara Rusia dan Belarusia di turnamen FIA, dalam artian pembalap Rusia dan Belarusia tidak boleh membawa bendera negara dalam bentuk apapun baik itu fisik maupun sticker.

Lagu nasional kedua negara ini pun tidak akan dikumandangkan jika mereka juara, dan tidak diperbolehkan menggunakan tanda-tanda khusus negara mereka di Formula 1.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun