Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramos Gagal Reuni dengan Real Madrid, Messi Kehilangan Tandem sedangkan Ancelotti Teguh dengan Sikap Egonya

15 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 15 Februari 2022   12:05 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret para pemain PSG yang sedang bahagia | (aset: bola.kompas.com)

Sergio Ramos dipastikan absen saat menghadapi mantan klubnya Real Madrid di dalam lanjutan babak 16 besar liga champions Rabu dini hari nanti, hal tersebut diakibatkan karena ia masih dalam keadaan kondisi cedera pada betisnya.

Disatu sisi Lionel Messi juga sepertinya akan kehilangan tandem di lini depan dimana Neymar juga di pastikan absen di leg pertama ini. Ini merupakan reunian menarik bagi sang legenda Barcelona Lionel Messi, dimana sebelumnya saat masih berseragam Barcelona Messi kerap bertemu Real Madrid dalam duel "El Clasico".

Ini merupakan kesempatan bagi Messi untuk mempercundangi Madrid di markas PSG, dan membuat namanya kembali harus di dalam dunia sepak bola.

Meskipun kedua pilar PSG ini tidak dapat diturunkan di laga krusial, pelatih Pochettino masih memiliki banyak alternatif untuk di turunkan. Karena klub PSG memiliki segudang pemain bintang berkualitas.

Bermain di kandang sendiri stadion Park of the Princes membuat PSG lebih percaya diri bisa mengkandaskan tim asuhan Carlo Ancelotti, seperti yang telah diketahui jika suksesor Real Madrid yang juga legenda timnas Italia ini mendapatkan rumor pemecatan dari kursi kepelatihan di Los Blancos setelah sikapnya yang dinilai egois.

Dan tentunya ini adalah pertarungan harga diri kedua pelatih papan atas, kemungkinan besar pimpinan klub Real Madrid akan memberikan penilaiannya terhadap Carletto julukan dari Carlo Ancelotti. 

Jika, Ancelotti gagal membawa Real Madrid lolos ke babak 8 besar liga champions tentunya ini merupakan catatan buruk baginya yang sebelumnya ia juga gagal membawa Madrid lolos ke putaran berikutnya dalam ajang Piala Raja Spanyol.

Dimana saat itu mereka harus tunduk di menit ke-89 setelah pemain Atletic Bilbao berhasil menghujam gawang Courtois di penghujung babak kedua, dengan kekalahan 1-0 dari Bilbao membuat mereka harus mundur dari perebutan juara Piala Raja Spanyol musim ini.

Jadi pelatih Carlo Ancelotti harus meracik strategi khusus agar bisa menghadapi PSG di leg pertama ini, bermain di markas PSG memang sangat sulit untuk bisa memetik kemenangan dan kemungkinan pelatih Carletto akan bermain bertahan untuk mendapatkan satu poin meskipun targetnya adalah kemenangan.

Bermain imbang di leg pertama tentunya sangat menguntungkan bagi Los Blancos yang mana pertandingan leg kedua tanggal 10 Maret 2022, akan di gelar di markas Real Madrid stadion Santiago Bernabeu.

Carletto adalah tipikal pelatih yang suka cari aman dalam setiap pertandingan, ia terlalu takut mempercayakan posisi utama pada pemain cadangan. Dan disatu sisi Carletto sala satu pelatih yang takut dalam melakukan rotasi dalam pertandingan jika posisi pertandingan imbang, seperti pada kejadian melawan Bilbao di Piala Raja Spanyol.

Semestinya Ancelotti bisa melakukan manuver dengan mengganti Vinicius dengan Eden Hazard, dan menarik Toni Kroos dan memasukkan Gareth Bale. Dan Asensio jadi striker tunggal atau menjadi formasi 4-2-3-1 menggantikan formasi 4-3-3.

Apakah Carlo Ancelotti akan menerapkan strategi yang mandul tersebut saat menghadapi PSG yang notabenenya memiliki kecepatan dan manuver tajam dari kedua sayap?

Ya rasa, Ancelotti sudah belajar dari kesalahannya saat bertemu Bilbao. Tapi lucunya saat bertemu dengan Granada dan Villarreal lagi-lagi Ancelotti menerapkan strategi yang sama yaitu berfokus dari sisi tengah padahal Real memiliki 4 pemain gelandang sayap.

Ya, mungkin saja Ancelotti takut terkena serangan balik, karena posisi pemain sedang berada di atas atau di pertahanan lawan. Ini merupakan pendapat saya sih mungkin berbeda dengan pengamatan para sobat lainnya.

Pelatih PSG Pochettino juga tidak bisa dianggap remeh oleh Ancelotti, dalam hal taktik sebenarnya Pochettino lebih unggul dibandingkan Ancelotti. 

Kemungkinan besar Pochettino akan menerapkan strategi tipikal menyerang dan menyerang, karena ia sadar jika Ancelotti merupakan pelatih yang penakut ditambah lagi nasibnya yang terancam dari kursi kepelatihannya.

Pochettino lebih tenang dan sangat berani melakukan rotasi di tengah pertandingan, yang pastinya ia akan memperhatikan dengan baik segala celah dan kelemahan di semua lini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun