Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ramos Gagal Reuni dengan Real Madrid, Messi Kehilangan Tandem sedangkan Ancelotti Teguh dengan Sikap Egonya

15 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 15 Februari 2022   12:05 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret para pemain PSG yang sedang bahagia | (aset: bola.kompas.com)

Carletto adalah tipikal pelatih yang suka cari aman dalam setiap pertandingan, ia terlalu takut mempercayakan posisi utama pada pemain cadangan. Dan disatu sisi Carletto sala satu pelatih yang takut dalam melakukan rotasi dalam pertandingan jika posisi pertandingan imbang, seperti pada kejadian melawan Bilbao di Piala Raja Spanyol.

Semestinya Ancelotti bisa melakukan manuver dengan mengganti Vinicius dengan Eden Hazard, dan menarik Toni Kroos dan memasukkan Gareth Bale. Dan Asensio jadi striker tunggal atau menjadi formasi 4-2-3-1 menggantikan formasi 4-3-3.

Apakah Carlo Ancelotti akan menerapkan strategi yang mandul tersebut saat menghadapi PSG yang notabenenya memiliki kecepatan dan manuver tajam dari kedua sayap?

Ya rasa, Ancelotti sudah belajar dari kesalahannya saat bertemu Bilbao. Tapi lucunya saat bertemu dengan Granada dan Villarreal lagi-lagi Ancelotti menerapkan strategi yang sama yaitu berfokus dari sisi tengah padahal Real memiliki 4 pemain gelandang sayap.

Ya, mungkin saja Ancelotti takut terkena serangan balik, karena posisi pemain sedang berada di atas atau di pertahanan lawan. Ini merupakan pendapat saya sih mungkin berbeda dengan pengamatan para sobat lainnya.

Pelatih PSG Pochettino juga tidak bisa dianggap remeh oleh Ancelotti, dalam hal taktik sebenarnya Pochettino lebih unggul dibandingkan Ancelotti. 

Kemungkinan besar Pochettino akan menerapkan strategi tipikal menyerang dan menyerang, karena ia sadar jika Ancelotti merupakan pelatih yang penakut ditambah lagi nasibnya yang terancam dari kursi kepelatihannya.

Pochettino lebih tenang dan sangat berani melakukan rotasi di tengah pertandingan, yang pastinya ia akan memperhatikan dengan baik segala celah dan kelemahan di semua lini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun