Menurut pandangan saya, Polking hanya mulut besar mirip Mourinho bedanya Mourinho memiliki prestasi besar sedangkan Polking nol besar.
Saat laga semifinal leg pertama dan menjelang leg kedua melawan Vietnam betapa banyak omongan sepele yang keluar dari mulutnya, setelah bermain bertahan dan habis di gempur Vietnam omongannya lain lagi.
Apakah Polking tidak malu sekelas Thailand bermain taktik parkir bus? Meskipun formasi yang terdaftar 4-3-1-2 namun sejatinya dilapangan adalah 5-4-1.
Sebenarnya jika Polking sudah melihat seluruh permainan Indonesia pastinya ia harus mewaspadai bukan langsung anggap remeh.
Mungkin Polking belum merasakan gempuran dari kombo dari fantastic four "EGARWIJA" ke lini belakang Gajah Perang, sebaiknya tunggu selesai pertandingan terlebih dahulu baru buat statement.
Permainan dari kombo Egarwijaya sangat sulit untuk ditebak, bahkan sekelas polking menggangap variasi ini tidak berjalan mulus. Justru saya meragukan cara Polking menganalisa, jika berbicara stamina saya sepakat memang saat ini pemain Indonesia staminanya rata-rata masih standard.
Dan inilah kecerdikan Shin Tae yong dalam merotasi pemain agar tidak terlalu capek, saat melawan Vietnam di leg kedua juga pemain Thailand banyak yang kehabisan stamina juga sampai-sampai harus melakukan pelanggaran untuk menghentikan para pemain lawan.
Sebenarnya membaca pernyataan dari Polking ini membuat rada gimana gitu, tapi kita lihat saja pertandingan leg pertama tanggal 29 Desember. Semoga timnas Indonesia dapat membungkam pernyataan Polking tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H