Mohon tunggu...
Lamhot Situmorang
Lamhot Situmorang Mohon Tunggu... Petani - Freelancer

Pegangguran yang suka menulis disaat Ultramen tidur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong Masuk ke Dalam Jebakan Pelatih Singapura Tatsuma Yoshida

23 Desember 2021   23:46 Diperbarui: 24 Desember 2021   00:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi, Shin Tae yong beri arahan kepada para pemain | (aset: bola.kompas.com)

Setelah bola berhasil di kontrol baik oleh Bahar, kemudian dengan cepat ia pun langsung memberikan umpan manja kembali kepada Witan dan Witan pun langsung menembak bola ke gawang Singapura tanpa harus menunggu lama.

Harus diakui jika di babak pertama tim Garuda memang memiliki penguasaan bola yang lebih baik dari Singapura, dan menurut statistik pertandingan babak pertama Indonesia memiliki penguasaan bola sebanyak 55% dan 45% untuk Singapura.

Singapura dibabak pertama memang tidak banyak berbuat apa-apa karena arahannya mereka harus bertahan menunggu pelatih dan pemain Indonesia lengah. Babak pertama pun berakhir semester dengan skor 1-0 untuk ke unggulan tim Garuda.

Betapa cerdiknya pelatih Singapura asal Jepang ini, dimana ia tetap konsisten melakukan permainan bertahan dan Yoshida juga sudah memprediksikan jika Shin Tae yong akan melakukan pergantian pemain.

Karena merasa keunggulan Indonesia diatas angin, membuat Shin Tae yong masuk jebakan Yoshida. Dimana harapan pelatih Singapura ini adalah Shin melakukan rotasi ataupun pergantian pemain di babak kedua.

Alasannya pasti Shin bernafsu ingin menambah gol ke gawang Singapura setelah tim berjulukan The Lions ini terlihat hanya bisa bertahan di babak pertama.

Setelah perangkap Yoshida berhasil menjebak Shin Tae yong, Singapura pun langsung melakukan pergantian pemain dan langsung menyerangnya lini pertahanan Indonesia.  

Ini merupakan salah satu jebakan empuk Yoshida bagi Shin Tae yong, dimana timnas Indonesia lebih condong melakukan serangan dan tak jarang pemain belakang Garuda sering kecolongan. 

Masuknyan Ezra Walian ternyata tidak bisa mendongkrak performa tim, dimana Ezra bermain seperti kehilangan arahan. Hal inilah yang membuat dirinya ditarik dan diganti oleh Saghara.

Masuknya Evan Dimas juga tidak  bisa menampilkan performa terbaiknya, Evan juga sepertinya binggung dalam hal melakukan tembakan langsung.

Harapan pelatih timnas Garuda sebenarnya ada pada sosok seorang "Evan Dimas" namun sepertinya ia tidak bisa bermain cerdik dan agresif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun