Kali ini saya ingin berbagi pengalaman magang saya, semoga tulisan ini dapat membantu Anda menemukan pilihan Anda.
Saya seorang lulusan SMK Teknik Instalasi Listrik (TIL), di sebuah sekolah SMK swasta di kabupaten Batu bara. Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan kami akan dipilih secara acak oleh wali kelas untuk dijadikan regu.
Kebetulan satu kelas saya berjumlah 31 orang, setelah terpilih kemudian kami dibagi menjadi 5 regu, masing-masing regu 6 orang dan satu regu ada 7 orang kebetulan itu diregu saya.
Dua bulan sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) atau magang masing-masing regu akan disuruh berunding sesama tim untuk menentukan target wilayah PKL.
Tanpa pikir panjang kami pun sepakat memutuskan untuk PKL di pabrik kelapa sawit (PKS) di seputaran kabupaten Batu Bara. Dan keempt regu lagi memutuskan PKL di kantor PLN yang tersebar di wilayah Sumatra Utara.
Pilihan kami ini sempat tidak di acc oleh wali kelas kami karena dinilai diluar dari jurusan teknik listrik, wali kelas kami berbicara pilihan di pabrik itu semestinya jurusan otomotif, bangunan dan jurusan teknik perkakas.
Namun, kami menjawab disana banyak panel listrik yang mesti kami pelajari ilmunya. Kemudian wali kelas kami sempat tidak memberikan surat pengantar dan menyarankan memiliki tempat lain untuk PKL.
Lalu kepala regu pun pergi kembali mencari tempat magang kami dan kemudian dapatlah di sebuah kantor cabang PLN di daerah Sidamanik, Siantar.
Berselang beberapa hari kemudian wali kelas kami menanyakan alasan kami memilih pabrik, kami pun menjawab dengan jawaban yang sama.Â
Wali kelas kemudian mencoba menyakinkan kami, pilih kantor PLN atau pabrik? Kami menjawab pabrik. Akhirnya wali kelas pun menyetujui dan mengeluarkan surat pengantar PKL kami ke pabrik tujuan kami.
Alasan kami memilih pabrik karena ini adalah pengalaman manis senior kami yang sebelumnya, dan mereka menyarankan PKL di pabrik kalau tidak niat kuliah lagi agar ada pengalaman kerja jika mencari pekerjaan.
Setelah kami sampai di pabrik, pihak Human Resource (HR) langsung mengarahkan kami ke mess perusahaan dan meminta kami hadir keesokan harinya.
Keesokan harinya kami pun di kumpulkan di ruangannya untuk melakukan pendataan ulang dan menanyakan mau PKL di bidang mana, produksi kah, atau di bidang kelistrikannya.Â
Kami memilih di kelistrikannya, lalu supervisor bagian kelistrikan pun dipanggil agar kami dibawa ke tempat kerja. Sebelum dibawa kelapangan HR berkata, setiap harinya kalian akan diberikan uang kantong perhari dan akan dikeluarkan setelah praktek kerja lapangan kalian berakhir.Â
Mendengar itu kami semakin semangat, karena sebenarnya perusahaan sudah memfasilitasi kami untuk makan dan tempat tinggal itu saja sudah lebih dari cukup.
Kebetulan regu saya ini cukup mengerti tentang kelistrikan panel kontrol, karena waktu masuk kelas dua SMK kami sudah belajar menginstalasi panel kontrol yang berisikan kontaktor dan over load.
Setelah satu bulan berlalu PKL kami pun berakhir menurut catatan di surat pengantar, karena tugas maintenance kelistrikan banyak kemudian pabrik menelpon pihak sekolah kami agar masa PKL kami di tambah menjadi 2 bulan.
Dan permintaan pabrik pun di setujui sekolah, kami pun bekerja layaknya seorang karyawan di pabrik tersebut. Supervisor yang juga kepala pengawas kami pun cukup puas dengan hasil kerja kami.
Hanya dalam waktu seminggu tugas pun kelar dengan dibantu karyawan lainnya, kemudian kami diminta pengawas datang hanya untuk mantau-mantau saja dan melihat sistem kerja di pabrik. Tiga hari berselang kami diberikan tugas oleh HR untuk memperbaiki lampu-lampu di mess dan perumahan karyawan.
Dan kami pun menyelesaikannya hanya dalam waktu 4 hari. Dan akhirnya masa PKL kami pun berakhir dan kemudian pengawas kami memberikan nilai PKL yang sangat memuaskan yaitu rata-rata 90 dari 100.
Kemudian pabrik memberikan kami uang kantong selama dua bulan, seingat saya sekitar 675 ribu perorang. Kemudian perusahaan memberikan surat rekomendasi kepada saya, serta kepada dua teman saya dan teman keempat teman lainnya tidak mendapatkan surat tersebut.
Untuk alasan itu kami tidak tau kenapa mereka tidak dapat, padahal nilai PKL kami rata-rata sama. Justru teman saya yang satu malah ada mendapat nilai 85 tapi dapat surat rekomendasi dari perusahaan.
Surat rekomendasi ini bermaksud, jika kalian ingin bekerja disini bawalah surat ini kalian dipastikan akan diterima, begitulah kira-kira tujuan surat ini. Karena di tahun 2006 masih sedikit yang menggunakan ponsel atau telpon rumah.
Inilah yang saya maksud jackpot tersebut, kalian akan mendapat nilai plus dari perusahaan atau pabrik jika kinerja kalian memuaskan.
Perusahaan atau pabrik lebih tertarik dengan calon karyawan yang memiliki keahlian di bidang yang dibutuhkan perusahaan.
Jadi, buat yang melakukan magang atau praktek kerja lapangan sebaiknya pertimbangkan baik-baik dan jangan terlalu monoton dengan jurusanmu di sekolah atau di perkuliahan.
Bukan membandingkan, tetapi teman kami yang melaksanakan PKL di tempat lain tidak mendapatkan uang saku atau uang makan, bahkan mereka harus bayar sewa tempat tinggal di luar.
Jadi, kembali lagi pada diri masing-masing karena tulisan ini hanya berbicara pengalaman saya secara pribadi saat melakukan PKL di salah satu pabrik kelapa sawit.
Berhubung saya ingin melanjutkan kuliah, maka surat tersebut tidak saya gunakan dan saat ini, kedua teman saya sudah menjadi karyawan tetap disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H