Saya berkata "wah, hebat juga bapak ya bisa berhenti merokok, apa tipsnya pak bisa cepat berhenti merokok saya juga mau berhenti ini pak."
Kemudian si bapak menjawab "mati adalah cara cepat untuk berhenti merokok" mendengar ucapan si bapak saya cukup kesal dan langsung menyeruput kopiku agar tidak ada percakapan lagi.
Sejak omongan bapak tersebut yang saya rasa cukup kasar, kami sempat tidak ada komunikasi lagi dalam beberapa menit. Kemudian sibapak mengeluaran mancis (korek) dan beberapa permen karet dan menawarkan kepada saya"mau permen dek", saya kemudian menjawab "tidak, terimakasih pak".
Lalu kemudian bapak tersebut berkata, saya kalau lihat orang merokok bawaannya pengen merokok sebenarnya, jadi saya sering bawak mancis dan permen karet. Jadi kalau pengen merokok saya makan permen karet ini dan mancis ini untuk jaga-jaga jika ada teman yang ingin meminjam mancis.
Jika, saya bilang sudah tidak merokok lagi, kawan saya justru mengejek saya dan tak jarang membujuk-bujuk saya agar merokok dengan alasan "tipis kali pergaulanmu, mau cepat kaya atau takut mati kau."
Mendengar cerita tersebut saya semakin penasaran dan berkata "apakah itu adalah cara berhenti merokok yang bapak lakukan.?" Si bapak menjawab dengan senyum "iya, jika tadi kau tanya cara cepat berhenti merokok maka caranya adalah mati.Â
Bila kau bertanya bagaimana bisa mengurangi merokok maka seperti itulah cara yang saya lakukan, semua memiliki proses yang panjang jadi semu memiliki tahapan-tahapan.Â
Dari pecandu rokok menjadi penikmat rokok, dari penikmat rokok jadi perokok, dari perokok menjadi merokok, dari merokok baru kita mulai mencoba berhenti merokok.
Kemudian bapak tersebut berbicara lagi, cara berhenti merokok adalah dari niat dalam diri bukan karena tuntutan ini itu. Jika sudah niat maka harus dilakukan dengan sepenuh jiwa, selama proses berhenti merokok upayakan jauhi lingkungan para perokok.
Semisalnya kamu memiliki teman sama-sama perokok, jangan pernah berkata "saya mau berhenti merokok", meskipun ia temanmu ia akan menjegalmu bila mengetahui kau ingin berhenti merokok.
Tak bisa dipungkiri, budaya merokok terkadang karena bujuk rayuan kawan yang sudah terjerumus menjadi pecandu nikotin. Hal ini sering dijumpai pada anak-anak di bawah umur yang mulai berani merokok karena faktor lingkungan dan bujukan temannya juga.