Fajar indah di Nihiwatu(CNN)
Nihiwatu? Penulis pun baru tahu ketika sedang membaca rangkaian berita di situs CNN. Pada saat saya asyik mencari artikel atau berita dari mancanegara di situs tersebut, tiba tiba mata tertuju pada kolom dengan judul "Elite Escapes". Pasalnya, judul artikel utama di kolom tersebut menyebut Indonesia! Elite Escapes adalah program acara yang membahas seputar obyek wisata, kuliner dan sejenisnya.  Judul artikel yang ditulis oleh Andrew Demaria adalah "Paradise with a conscience : Nihiwatu on Indonesia's  Sumba island" muncul pada edisi 1 September yang lalu . Rasa ingin tahu yang dalam menggerakkan saya untuk mengorek lebih lanjut informasi tentang surga di pulau Sumba tersebut. Ternyata surga Nihiwatu sudah banyak yang tahu! Terutama orang asing. Bahkan di sana sudah ada hotel dengan tarif US $ 495 per malam. Fantastis! Hebatnya lagi hampir semua situs yang mengkhususkan pada pencarian hotel atau tempat wisata eksotis selalu mencantumkan Nihiwatu termasuk para pemburu gelombang laut (wave hunters). Saya yakin hotel dengan tarif US $ 495 per malam di Nihiwatu bukan hotel kelas melati.
Tidak butuh waktu lama bagi Nihiwatu untuk menyandang predikat "surf icon" bagi para pemburu gelombang laut dari seluruh dunia. Setelah pembukaan hotelnya pada tahun 2001, Claude bekerja sama dengan Sean Downs seorang pebisnis dari Amerika yang terpukau dengan keelokan Nihiwatu mendirikan Yayasan Sumba, yang bergerak di bidang sosial. Kegiatannya meliputi penyediaan air bersih, penangkalan wabah malaria, dan membantu mengatasi masalah gizi buruk pada anak anak di desa sekitar resor mewah tersebut. Di desa desa sekitar Nihiwatu sekarang telah berdiri 5 klinik kesehatan dan program untuk mengatasi gizi buruk yang terpadu dengan dukungan penuh yayasan. Sebagai Direktur Program Kesehatan Yayasan Sumba ditunjuklah Dr. Claus Boch.
Dampak positif dari keberadaan Yayasan Sumba sekarang berimbas langsung kepada hajat hidup penduduk di 400 desa di sekitar resor mewah itu. Dari data yang ada pihak Yayasan Sumba berhasil menurunkan tingkat penularan malaria hingga 85%, membangun 60 sumur untuk penyediaan air bersih warga dan 250 pusat lokasi pendistribusian air bersih. Ditambah dengan dukungan teknis serta finansial kepada sejumlah sekolah dasar di wilayah tersebut. Kebutuhan finansial Yayasan Sumba untuk menjalankan seluruh kegiatan sosialnya didukung secara penuh oleh resor dan donasi dari para tamu resor. Sejauh ini telah terkumpul dana US $ 5 juta.
Nihiwatu adalah potongan kecil dari surga besar bernama Indonesia. Masih banyak surga yang belum terekspos oleh anak bangsa tapi sudah "diobok obok" orang asing  seperti yang terjadi di Nihiwatu. Siapa yang bisa menghitung dengan pasti total jumlah pulau pulau besar dan kecil yang berserak serak sepanjang "Untaian Zamrud Katulistiwa? 13 ribu atau 17 ribu? Bagaimana dengan pengamanan pulau pulau terluar di sepanjang perbatasan baik di Samudera Pasifik, Samudera India, Laut Andaman dan Laut China (Tiongkok) Selatan? Setiap ada berita semacam ini saya selalu terusik untuk membahasnya meski dengan keterbatasan pengetahuan. Saya hanya bisa berharap, pemerintah baru memiliki kepedulian yang lebih terhadap keberadaan aset berharga berupa pulau baik yang berpenghuni maupun tak berpenghuni. Sudah saatnya kita menerapkan kebijakan "look east policy" agar saudara saudara kita di kawasan timur Indonesia bisa menikmati kesejahteraan yang adil dan merata. Salam takzim saudaraku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H