Suara bedebum, jendela mengagetkan orang-orang yang mengamuk di dapur dan berbekal bayonet di punggungnya. Sebelum mereka mencapai jendela, Raji kembali terbang menjauh memburu cakrawala. Mencari ilalang yang menghampar di savana. Mencari rusa yang tidak pernah kehabisan rumput. Mencari burung yang tidak pernah kehabisan air.
***
Mata nanar Raji, menempel di lampu setopan. Jemarinya menggapai-gapai sebotol bir yang tandas isinya. Ia ingin melupakan kejadian tragis itu. Ia ingin melupakan, suara bedebum, bentakan, erangan dan suara isak pilu. Ia ingin melupakan hidupnya sendiri.
Walapun, nyawanya terselamatkan. Meskipun matanya masih dapat menikmati hiruk pikuk yang semakin gemuruh. Warna-warna neon terus berubah-ubah. Lenggak-lenggok jalan raya, gedung pencakar langit, dan berbusa-busa kata menabur langit. Apalah artinya? Tak mampu menyempitkan kenangan itu.
"Aku, ingin melupakan 30 september," ucapnya sambil memasukan kembali mulut botol bir ke mulutnya. (bersambung)***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI