Kemudia dalam lanjutan pidatonya sukarno berkata "Apakah sebabnya saya percaya, bahwa perjuangan kami akan berhasil baik, dengan atau tanpa perserikatan bangsa bangsa?. Saya yakin akan hal itu karena dua sebab. Pertama, saya mengenal rakyat saya; saya mengetahui kehausan mereka yang tiada terhingga akan kemerdekaan nasional, dan saya mengetahui akan tekadnya. Kedua, saya yakin akan hal itu karena jalannya sejarah".Yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah Jika sukarno masih hidup pada era ini, akankah dia masih yakin pada hal yang telah diucapkannya diatas?. Dimana giroh nasionalisme sudah tergeruk oleh ketamakan. Dahaga rakyat akan kemerdekaan hakiki hingga kini belum tepenuhi. Dimana ekonomi menjadi mortir utama negara lain dalam memporak porandakan bangsa demi merebut kedaulatan negara.
Untuk memperbaiki permasalahan- permasalhan ini ekonomi islam mampu menjadi jarum dan benang untuk menjahit kembali idealisme dan spirit nasionalisme yang sudah terkoyak. Agar kesejahteraan menghampiri rakyat indonesia ini sehingga kedaulatan pun kembali didapatkan. Ekonomi islam dengan prakteknya menjadi jarum yang mampu menembus spirit nasionalisme dan idealisme, sedangkan doktrin islam akan menjadi benang penghubung sekaligus pengikat kedua hal tersebut.
Sejatinya ekonomi islam adalah bagian dari ajaran islam. dengan demikian seluruh doktrin agama islam juga menjadi doktrin ekonomi islam, dalam konteks bermuamalah. Islam pada era kontemporer ini memiliki ajaran untuk cinta kepada negara. Banyak para ulama menyebutkan bahwa umat muslim indonesia wajib untuk memiliki rasa nasionalisme dan idealisme. Walaupun masih terjadi perbedaan pendapat mengenai proporsi dari rasa nasionalisme / bela negara. Maka dari itu ekonomi islam merupakan sistem perekonomian yang dapat dijadikan solusi untuk mencapai kedaulatan negara.
oleh : Hartato Rianto
Mahasiswa MSI UII
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H